Semarang, ( INDENPERS-MEDIA )------Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yuswanto Ardi dipromosikan menjadi Kapolres Sragen.
Selama menjabat sebagai Kasalantas Polrestabes Semarang, pria akrab disapa Ardi memiliki banyak inovasi dalam hal lalu lintas. Dirinya mempunyai banyak kenangan selama di Semarang.
"Saya lulus sekolah di Polrestabes Semarang selama tiga. Saya mendapat banyak pengalaman mengatur lalu lintas di Kota besar Semarang yang tidak didapat di kota-kota kecil," ujar AKBP Ardi.
Menurut dia, selama menjabat menjadi Kasatlantas sering berkoordinasi dengan instasi baik dari tingkat kota, provinsi, maupun pusat.
Dirinya menyebut kejadian yang aneh-aneh selama di kota Semarang diantaranya kecelakaan akibat orang mabuk.
"Kalau di kota lain jarang ditemukan. Oleh karena itu saya sering bermitra dengan teman-teman pengusaha hiburan memberikan himbauan agar tidak mengemudi saat mabuk," jelasnya.
Dikatakannya, koordinasi dengan pengusaha hiburan malam merupakan pengalaman pertamanya. Hal ini jarang terjadi sentuan Polisi Lalu Lintas dengan dunia hiburan.
"Karena banyak kecelakaan mengharuskan saya bermitra dengan pengusaha dunia hiburan,"ujar dia.
Dikatakannya, awak media juga mempunyai membantu kepolisian dalam hal memberikan masukkan, maupun koreksi. Selain itu media juga mempunyai peran dalam hal memberikan edukasi.
"Termasuk juga pemberlakuan jalur sepada. Ini merupakan ciri tersendiri di kota Semarang. Saya yakin kota-kota lain di Jawa Tengah belum ada yang berpikir mengakomodir para pesepeda,"tuturnya.
Menurut dia, masyarakat kota Semarang secara garis besar telah menaati peraturan. Namun harus sering diingatkan.
" Contohnya saat awal pandemi kepolisian terus mengedepankan persuasif kepada masyarakat. Kami tidak pernah menindak. Namun itu tidak tertib. Namun kami melakukan operasi yustisi maupun maupun masker baru mulai tertib. Jadi harus sering diingatkan,"jelasnya.
Menurut AKBP Ardi, sudah puas selama tiga tahun menjabat di Semarang. Sebagai contoh capaian yang berhasil dilakukannya adalah mengurangi angka kecelakaan di Simpang Hanoman.
"Saya berhasil mengajak instasi terkait yaitu PUPR untuk melakukan perbaikan jalan di simpang Hanoman supaya tidak terjadi kecelakaan. Selain itu, PUPR juga bergerak cepat jika mendapat laporan adanya jalan berlubang,"terangnya.
Tidak hanya itu, dia juga telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk melakukan rekayasa lalu lintas di satu diantaranya ruas jalan Taman Diponegoro. Hal tersebut mendapat respon cepat dari Dinas Perhubungan.
"Yang kami tunggu tinggal satu mengakomodir jalur untuk pesepeda. Minimal jalur sepeda di ruas jalan protokol yang bisa menjadi prototipe dan dan mengakomodir masyarakat kota Semarang ," tuturnya.
Ia yakin kebiasaan masyarakat bersepeda akan berkelanjutan. Tidak hanya pada saat masa pandemi saja.
"Ke depan arah kota moderen itu go green. Jadi meminimalisir kendaraan berbahan bakar minyak. Rata-rata alternatifnya menggunakan sepeda. Jadi jalur-jalur datar sudah dioptimalkan jalur sepedanya," tukasnya. ( RZ/WK )***
No comments:
Post a Comment