Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )-----Di dalam Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker), pemerintah telah membentuk Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau 'dana abadi'. Namun ternyata, di dalam SWF itu akan dibentuk lagi sebuah Master Fund. Lewat Master Fund ini lah yang akan mengelola berbagai dana investasi dari luar negeri.
Hal ini disampaikan langsung oleh Staf Ahli Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Hernando Wahyono dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Lemhannas RI secara virtual, belum lama ini.
Dalam acara itu, Hernando juga didampingi langsung oleh pimpinannya, Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan.
Pria yang kerap disapa Nando itu menjelaskan, SWF merupakan modal pemerintah dalam membangun infrastruktur dan fasilitas publik di Indonesia. Namun, investasi yang datang dari berbagai negara itu, akan dihimpun oleh Master Fund.
Dalam gambaran skema yang dipaparkan oleh Nando, SWF yang dikelola oleh pemerintah akan melakukan perjanjian kerja sama terbatas atau limited partnership dengan Master Fund.
Nah, dana-dana investasi yang berasal dari luar negeri dan domestik itu, akan dikelola oleh Master Fund tersebut. Bisa dibilang, Master Fund ini adalah pihak kedua yang sudah kerjasama dengan pemerintah, yang akan mengelola dana-dana investasi dari badan-badan usaha luar negeri dan domestik.
Para investor yang melakukan investasi melalui SWF ini pun akan melakukan perjanjian kerja sama dengan Master Fund tersebut. Sayangnya, Nando tidak merinci siapakah yang akan menjalankan Master Fund tersebut.
Dari Master Fund itu lah, kemudian, dana-dana investasi dari berbagai investor akan langsung distribusikan, apakah akan masuk ke dana tematik, perusahaan portofolio, dan atau masuk ke aset atau proyek milik pemerintah.
"Badan ini [SWF] sepenuhnya milik pemerintah Indonesia, tapi nanti akan dibentuk master fund. Master fund ini lah yang dana-dana dari Jepang dan negara lain akan investasi masuk ke sini," jelas Nando.
"Dan baru akan kita investasikan satu-satu lagi, apakah akan masuk ke sektor energi, kesehatan, pariwisata, dan lain-lain. Jadi dengan kata lain, kita bisa bangun aset-aset i negeri kita ini, airport, Ibu Kota Negara, Hospital, Hotel, dan sebagainya dari modal-modal antara pemerintah Indonesia dan investor asing," kata Nando melanjutkan.
Nando bilang, dana investasi yang dikelola oleh Master Fund itu akan dijamin transparansinya, karena akan dilakukan dengan profesional.
"Gimana cara kita transparansinya, justru saya sampaikan ke mereka [investor], ini ada di kepentingan pemerintah Indonesia, bukan hanya kepentingan kalian [investor] doang. [...] Jadi betul-betul pendekatannya profesional, sustainable, dan membantu membangkitkan ekonomi di Indonesia," jelas Nando. ( RZ/WK )***
No comments:
Post a Comment