INDENPRES MEDIA ISTANA

Tuesday, 20 October 2020

Jepang Beri RI Utang Rp 6,9 Triliun untuk Lawan Corona.

Foto: Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga di Istana Bogor, Selasa (20/10/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden )

Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )-------Pemerintah Jepang akan memberikan pinjaman senilai 50 miliar yen (Rp 6,9 triliun) kepada pemerintah Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19. Komitmen itu disampaikan PM Jepang Yoshihide Suga dalam keterangan pers selepas pertemuan dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10/2020).

Membuka keterangan pers, Suga mengucapkan terima kasih atas ketulusan dan kehangatan Jokowi. Suga mengaku senang mengunjungi Indonesia, negara besar di ASEAN, dalam lawatan pertama sebagai perdana menteri (PM).

Dalam pertemuan dengan Jokowi, Ia menekankan tekad Jepang untuk memprakarsai upaya-upaya untuk berkontribusi pada perdamaian dan kesejahteraan di kawasan. ASEAN, menurut Suga, memiliki peran penting dalam mewujudkan Indo-Pacific yang bebas dan terbuka.

"Jepang secara penuh mendukung ASEAN outlook on Indo-Pacific yang dipelopori indonesia untuk diadopsi dan memiliki kesamaan fundamental dengan visi Indo-Pacific yang bebas dan terbuka, berpijak pada hal ini Jepang akan bekerja sama dengan Indonesia menjelang KTT ASEAN terkait yang akan digelar pada November mendatang," kata Suga.

"Selain itu Jepang bersama Indonesia yang merupakan negara maritim di kawasan Indo-Pacific sekaligus mitra strategis Jepang akan mendorong kerja sama lebih lanjut, termasuk upaya untuk mengatasi wabah Covid-19," lanjutnya.

Suga lantas membeberkan hasil-hasil pertemuan, salah satunya berkaitan dengan pinjaman untuk penangan Covid-19.

"Dengan mempertimbangkan dampak penyebaran Covid-19 terhadap perekonomian indonesia, pada kesempatan ini Jepang menetapkan memberikan pinjaman sebagai bantuan fiskal sebesar 50 miliar yen untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana Indonesia," katanya.

"Selain itu, Jepang akan mendorong lembaga pengkajian kesehatan di Indonesia melalui pemberian barang dan medis," lanjut Suga.

Ia pun memastikan untuk memulai kembali travel corridor arangement bagi business esential, termasuk perawat dan caregiver.

"Sekaligus kami sepakat untuk berkoordinasi agar memulai secepat-cepatnya perjalanan dengan tujuan bisnis bisnis dalam jangka pendek dengan melonggarkan langkah isolasi mandiri selama 14 hari setelah memasuki negara tujuan," kata Suga. ( RZ/WK )***

No comments:

Post a Comment