INDENPRES MEDIA ISTANA

Saturday, 17 October 2020

Ingat Pesan Wamenkeu: Boleh Utang Asal Produktif.

Foto: Suahasil Nazara, Wamenkeu RI.

Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )----Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebut tidak mempermasalahkan cara berutang demi memenuhi kebutuhan yang penting, apalagi mendesak. Namun dengan catatan harus dikelola dengan baik dan bisa dipertanggungjawabkan dengan jelas.

"Kita ngga khawatir soal urusan utang, karena hutang kalau dikelola dengan baik pasti hasilnya baik. Utang memberikan tambahan daya beli, harus dipakai untuk produkif," jelasnya dalam Webinar Giatkan Literasi Investasi Bangkitkan Ekonomi Negeri, Sabtu (17/10).

Dalam webinar yang diadakan di depan para milenial itu, Ia berpesan agar bisa menyiapkan masa hari tuanya dengan baik. Sehingga, tidak salah langkah mengambil langkah saat ini. Termasuk dalam hal berutang, maka harus ada perhitungan yang tepat.

"Kalau kita berutang dengan baik, malah kita hindari resiko tua sebelum kaya dengan menjalankan berutang yang baik. Karena itu memberikan kita kemampuan untuk melakukan tambahan daya beli sekarang," jelasnya.

Ia pun mencontohkan bagaimana itu terjadi di tingkat pemerintah. Utang yang diambil pun nantinya bakal dipergunakan kembali oleh masyarakat luas. Sehingga nilai manfaatnya ada, sementara perputaran utangnya bisa terjaga.

"Harusnya belum bisa bangun rumah tapi karena berhutang kita bisa bangun rumah sekarang. Harusnya belum bisa bangun jembatan tapi karena berhutang kita bisa bangun jembatan sekarang. Harusnya belum bisa bangun jalan tol tapi karena berutang kita bisa bangun jalan tol sekarang. Ini benar di tingkat negara dan tingkat individu," paparnya.

Indonesia sendiri masuk ke dalam deretan negara low-middle income hasil laporan Bank Dunia dengan jumlah utang luar negeri terbesar di dunia. RI berada di posisi ke-7 dengan jumlah utang US$ 402,08 miliar.

Dalam rupiah, ini berati RI memiliki utang sebesar hampir Rp 5,9 triliun. Indonesia ada di bawah Turki yang menempati posisi ke-6 dengan jumlah utang US$ 440,78 miliar dan Argentina dengan jumlah utang US$ 279,30 miliar.

Dalam laporan itu, posisi utang luar negeri RI mengalami kenaikan. Di 2015, utang RI sebesar US$ 307,74 miliar, di 2016 US$ 318,94 miliar, sedangkan di 2017 US$ 353,56 miliar ( RZ/WK )***

No comments:

Post a Comment