Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA)-------Libur panjang pada pekan ini dikhawatirkan membuat kasus Covid-19 melonjak. Pasalnya, masifnya orang bepergian bisa membuat adanya kerumunan sebagai sarana penularan.
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan adanya potensi lonjakan kasus pasca libur panjang. Ia mengimbau agar sebaiknya masyarakat di rumah saja selama liburan.
"Karena kondisi ini adalah kondisi masa pandemi dan menurut pengalaman dari beberapa liburan panjang kasus-kasusnya memang beberapa minggu kemudian, 10 sampai 14 hari kemudian angkanya naik," ucapnya, belum lama ini.
Dari pengalaman tersebut, lonjakan kasus akibat libur panjang bukan hanya sekali terjadi. Setidaknya ia mencatat sudah ada tiga kali libur panjang yang berdampak kepada lonjakan kasus.
"Liburan lebaran di bulan Mei, kemudian liburan Idul Adha di bulan Juli, kemudian liburan yang terkait dengan hari kemerdekaan waktu itu dan liburan di bulan Agustus tersebut memiliki dampak yang cukup besar kenaikan kasus pada bulan September," imbuhnya.
Kendati begitu, ia masih punya optimisme bahwa masyarakat sudah banyak belajar. Pengalaman di liburan sebelumnya, menurutnya cukup sebagai pelajaran agar tak terulang lagi.
"Kami yakin seluruh masyarakat pasti belajar dari apa yang sudah ada Dan harapannya dengan pelajaran seperti itu bisa menjaga diri dan masyarakatnya dalam mempraktikkan 3M," katanya. Protokol kesehatan ini yakni #pakaimasker, #jagajarak hindari kerumunan, dan #cucitangan pakai sabun, efektif untuk mencegah penularan Covid-19.
"Kami berharap jangan sampai terjadi lagi keadaan seperti itu. Jadi betul betul Kita liburannya harus aman. Di rumah adalah yang paling aman dan kalau sampai harus keluar rumah pastikan itu adalah liburan yang aman nyaman tanpa kerumunan," pungkas Wiku. ( RZ/WK )****
No comments:
Post a Comment