Foto ; Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan dalam Puncak Acara Peringatan hari Sumpah Pemuda Ke 92 dan Peresmian TVRI Stasiun Papua Barat yang ditayangkan secara virtual melalui Youtube Sekretariat Presiden.
Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )----Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam puncak acara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 yang ditayangkan akun Youtube Sekretariat Presiden, baru-baru ini.
Dia berbicara mengenai upaya menjaga persatuan dan pembangunan serta akses informasi yang merata bagi seluruh warga negara Indonesia.
Dalam pidato tersebut Jokowi juga menyinggung peresmian stasiun TVRI ke-30 yang berlokasi di Papua Barat. Video tersebut ditutup dengan penandatanganan prasasti peresmian. Berikut ini pidato lengkap Presiden Jokowi:
Bismilahirahmanirrahim, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. Om swastiastu, Namo buddhaya, Salam kebajikan.
Yang saya hormati para menteri Kabinet Indonesia Maju, para Gubernur, para pemuda Indonesia yang saya banggakan, hadirin dan undangan yang berbahagia.
Hari ini kita memperingati peristiwa yang sangat bersejarah, 92 tahun lalu ketika para pemuda dari seluruh penjuru Nusantara menyisihkan perbedaan di antara mereka yang beragam suku, agama, dan bahasa daerah untuk bersumpah menjadi Indonesia yang satu. Satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Kini 92 tahun telah berlalu, semangat Sumpah Pemuda harus terus menyala.
Dalam arus besar globalisasi yang sering terjadi adalah persaingan yang sengit antar-negara dan juga antar-individu. Tidak jarang kompetisi itu berujung pada upaya saling mengalahkan, saling menghancurkan. Hal itu menjadi energi negatif yang merugikan kita semuanya.
Sumpah Pemuda justru membawa energi positif yang menyatukan persaingan dan perbedaan, tidak harus membuat kita melupakan adanya masalah-masalah bersama, kepentingan-kepentingan bersama, maupun tujuan-tujuan bersama. Yang semuanya bisa kita selesaikan dengan cara bersatu dan bekerja sama.
Bersatu dan bekerja sama adalah kunci untuk mencapai Indonesia maju. Upaya-upaya untuk menjaga persatuan harus terus kita lakukan. Menjadi Indonesia, tidak cukup hanya dengan menjadi bagian dari wilayah Indonesia. Kita harus bekerja sama merawat ke-Indonesiaan. Ke-Indonesiaan harus selalu dijaga dengan semangat solidaritas dan rasa persaudaraan. Kita harus saling membantu satu sama lain dalam semangat solidaritas. Tidak ada Jawa, tidak ada Sumatera, tidak ada Sulawesi, tidak ada Papua, yang ada adalah saudara sebangsa dan setanah air.
Persatuan harus terus kita perjuangkan dengan menghargai perbedaan, menjaga toleransi, serta menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. Untuk mewujudkan Indonesia yang satu, kita juga harus bekerjasama membangun Indonesia secara adil dan merata. Membangun Indonesia sentris dengan membangun dari pinggiran, dari desa, dari pulau terdepan hingga perbatasan.
Kita juga membangun infrastruktur yang memudahkan konektivitas antarwilayah, antarpulau, untuk mensatukan Indonesia. Dengan pembangunan yang merata dan berkeadilan, maka masyarakat Papua, masyarakat Aceh, dan masyarakat Indonesia di berbagai wilayah merasa menjadi bagian dari Indonesia, merasa memiliki Indonesia, serta ikut berkontribusi untuk memajukan Indonesia.
Salah satu sarana untuk mengetahui wajah Indonesia dan berbagai perkembangan yang terjadi di Indonesia dan dunia adalah melalui televisi. ( RZ/WK )***
No comments:
Post a Comment