INDENPRES MEDIA ISTANA

Sunday, 18 October 2020

PM Baru Jepang Tawarkan Kerja Sama dan Ingin Pererat Hubungan dengan Indonesia.

Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga menunjukkan plakat nama era baru Kekaisaran Jepang, Reiwa, di Tokyo, Senin (1/4). Reiwa, menjadi nama era yang baru yang mengganti Era Heisei seiring persiapan pengunduran diri Kaisar Akihito pada 31 April mendatang.

Tokyo , ( INDENPERS-MEDIA )-----Perdana Menteri Jepang Suga Yoshihide telah melakukan telewicara dengan Presiden Joko Widodo mengenai ajakan kerja sama antara Jepang dan Indonesia.

PM Suga menyampaikan niatnya untuk membangun hubungan yang istimewa dengan Presiden Joko Widodo dan mempererat kemitraan strategis dengan Indonesia yang memiliki nilai-nilai dasar yang sama dan hubungan historis di berbagai bidang dengan Jepang. 

Dalam menanggapi ajakan tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan beliau sebagai Perdana Menteri Jepang dan menyampaikan keinginan untuk meningkatkan hubungan Indonesia dan Jepang sebagai mitra yang penting.

"Jepang tetap mempromosikan Free and Open Indo-Pacific (FOIP) dan mendukung penuh ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang dipromosikan Indonesia," ujar PM Suga seperti tertuang dalam keterangan tertulis dari Kedutaan Jepang di Indonesia yang diterima belum lama ini.

Mengharapkan Indonesia Membantu Penyelesaian Konflik Penculikan Warga Jepang oleh Korea Utara

Perdana Menteri Jepang terpilih, Yoshihide Suga berjalan di kantor perdana menteri di Tokyo.

Pada kesempatan tersebut, PM Suga menyampaikan keinginannya untuk memperdalam kerja sama di berbagai bidang termasuk pembangunan infrastruktur, pembinaan sumber daya manusia, keamanan maritim antara Jepang dan Indonesia.

PM Suga juga mengharapkan agar Indonesia mendukung penyelesaian masalah Korea Utara termasuk isu penculikan warga negara Jepang.

Sebagai informasi, Pemerintah Jepang menyatakan bahwa 17 warganya telah diculik dan mengklaim ada 883 kasus orang hilang lainnya di mana keterlibatan Korea Utara tidak dapat dikesampingkan. 

Pada tahun 1977 hingga 1983, beberapa warga Jepang yang tinggal di kawasan pesisir menghilang, isu menyebutkan bahwa warga Jepang tersebut diculik oleh agen Korea Utara. Hal tersebut diakui oleh Kim Jong-il pada tahun 2002, namun hingga sekarang konflik tersebut belum terselesaikan.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo menyampaikan niatnya untuk bekerja sama dengan Jepang secara erat guna menanggapi berbagai tantangan di kawasan. Kedua pemimpin negara pun memastikan kerja sama menjelang KTT ASEAN. ( RZ/WK )***

No comments:

Post a Comment