Foto: Presiden Joko Widodo terima kunjungan Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga di Istana Bogor, (Biro Pers Sekretariat Presiden )
Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )------Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Jepang Suga Yoshihide bersama sang istri Suga Mariko di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Berdasarkan informasi, ini merupakan kali pertama Suga Yoshihide mengunjungi Indonesia dalam kapasitas Perdana Menteri, setelah sebelumnya bertolak ke Vietnam.
Suga Yoshihide bersama istri tiba di Istana Bogor pada pukul 16:05 WIB, dan serta Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii
Prosesi penyambutan tamu kenegaraan yang biasanya dilakukan secara meriah, kini hanya dilakukan secara biasa. Pertemuan pun berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Setelah mengisi buku tamu, Jokowi mengajak Suga Yoshihide bersama sang istri menuju ke halaman belakang Istana Bogor untuk melihat pemandangan sebelum dilanjutkan dengan pertemuan privat (tete-a-tete).
Jokowi dan Suga Yoshihide pun akan melakukan pertemuan bilateral yang didampingi oleh masing-masing menteri. Pertemuan berlangsung sekitar 2 jam, yang dilanjutkan dengan keterangan pers secara bersama.
"Yang mulia PM Yoshihide merupakan suatu kehormatan bagi saya dan seluruh rakyat Indonesia dapat menyambut kedatangan PM Jepang yang baru beserta seluruh delegasi. Kunjungan ke Indonesia adalah bagian dari rangkaian kunjungan pertama PM Yoshihide setelah dilantik bulan September lalu," kata Jokowi
Jokowi menyampaikan rasa senangnya lantaran banyak perusahaan Jepang yang memutuskan untuk merelokasi pabriknya ke Indonesia. Mulai dari Denso, Panasonic hingga Toyoya.
Dalam pertemuan tersebut, pemerintah Jepang sepakat untuk memberikan pinjaman senilai 50 miliar yen (Rp 6,9 triliun) kepada pemerintah Indonesia dalam penanganan pandemi Covid-19.
"Dengan mempertimbangkan dampak penyebaran Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia, pada kesempatan ini Jepang menetapkan memberikan pinjaman sebagai bantuan fiskal sebesar 50 miliar yen untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana Indonesia," katanya.
"Selain itu, Jepang akan mendorong lembaga pengkajian kesehatan di Indonesia melalui pemberian barang dan medis," lanjut Suga.
Suga kemudian menekankan tekad Jepang untuk memprakarsai upaya-upaya untuk berkontribusi pada perdamaian dan kesejahteraan di kawasan. ASEAN, menurut Suga, memiliki peran penting dalam mewujudkan Indo-Pacific yang bebas dan terbuka. ( RZ/WK )***
No comments:
Post a Comment