Foto ;Pjs Walikota didampingi Kapolrestabes Semarang, Dandim 0733 BS/Semarang Selasa (27/10/2020) memeriksa pasukan Apel Siaga Bencana Alam Kota Semarang 2020
Semarang, ( INDENPERS-MEDIA )---Berdasarkan hasil pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga akhir September 2020 terdapat anomali iklim La-Nina sedang berkembang di Samudera Pasifik Ekuator. Hal tersebut akan berdampak terhadap curah hujan yang ada di sebagian besar wilayah Indonesia.
Perubahan iklim extreem tersebut Kota Semarang termasuk ikut terdampak pada saat musim hujan tahun ini. Curah hujan diprediksi meningkat lebih tinggi dari biasanya sepanjang akhir 2020 hingga awal 2021.
Prediksi Kota Semarang juga akan terlewati badai La Nina yang menyebabkan dampak wilayah Indonesia akan mengalami intensitas hujan lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. dimungkinkan akan banyak terjadi bencana dari faktor alam antara lain banjir, tanah longsong, angin, petir dan banyak pohon tumbang
Polrestabes Semarang Selasa (27/10/2020) mengundang lembaga, organisasi dan Kemitraan Polrestabes Semarang serta potensi SAR yang ada di Kota Semarang ikut hadir dalam Apel Siaga Penanggulangan Bencana Alam Wilayah hukum Kota Semarang.
Basarnas, BPBD Kota Semarang, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kebakaran, PMI Kota Semarang, Bankom Kota Semarang, Sriti, Senkom, Satgas Kom Kumbang Caraka tanpak hadir beserta pasukannya mengikuti Apel Kesiapsiagaan bencana tersebut (27/10) di halaman Pratisara Wirya Polrestabes Semarang.
Tavip Supriyanto Pjs Wali Kota Semarang sebagai instruktuk upacara pada Apel tersebut menyampaikan “Terima Kasih kepada Kapolrestabes Semarang yang sudah menginisiasi adanya Apel kesiapsiagaan dalam upaya menghadapi musim penghujan untuk wilayah Kota Semarang, semoga dengan kegiatan ini masyarakat kota Semarang akan merasa Tenang, Aman, nyaman, dan apabila ada bencana kita bisa bergerak bersama, antara Pemerintah Kota Semarang, TNI- Polri, Stakeholder dan seluruh potensi SAR Kota Semarang yang hadir pada pagi ini. “
“Pada saat ini akhir bulan Oktober Kota Semarang sudah memasuki musim penghujan, curah hujan diprediksi akan cukup lebat dengan intensitas yang cukup tinggi, Presiden Republik Indonesia Joko Wododo menyampaikan kepada seluruh masyarakat untuk bisa mewaspadai potensi bencana dari factor alam seperti, banjir, tabah longsor, puting beliung” Terang Tavip dalam amanatnya.
“Kita ketahui bersama bahwa Kota Semarang terdiri dari dua bagian, Kota atas yang sangat rentan akan bencana tanh longsor, angin kencang, juga ada kota bawah yang juga sering terjadi banjir apabila curah hujan tinggi, pemerintah Kota Semarang tidak bisa bekerja sendiri, mari kita bergerak bersama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat kota Semarang saat terjadinya bencana, dan sampaikan kepada masyarakat juga untuk ikut pro aktif menjaga lingkungannya dalam mengelola sampah sehingga tidak menyumbat dan menambah potensi banjir di Kota kita ini” tambahnya pada akhir amanat pada apel giat tersebut.
Sebelum upacara selesai Pjs Walikota didampingi Kapolrestabes Semarang, Dandim 0733 BS/Semarang Selasa (27/10/2020) berkeliling memeriksa barisan pasukan Apel Siaga Bencana Alam Kota Semarang 2020. Peserta Upacara Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana Alam Kota Semarang.(RZ/WK)***
No comments:
Post a Comment