INDENPRES MEDIA ISTANA

Thursday, 3 September 2020

Sebut 99,9% RI Pasti Resesi, Mahfud: Itu Bukan Krisis Ekonomi.

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD meyakini Indonesia akan masuk ke jurang resesi. Demikian disampaikan Mahfud saat memberikan sambutan dalam acara temu seniman dan budayawan Yogya di Warung Bu Ageng, Jalan Tirtodipuran, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, belum lama ini.

"Bulan depan hampir dapat dipastikan 99,9% akan terjadi resesi ekonomi di Indonesia," katanya.

Kendati demikian, Mahfud meminta kepada publik untuk tidak terlalu khawatir secara berlebihan. Sebab, resesi merupakan istilah teknis di mana pertumbuhan ekonomi minus selama dua kuartal berturut-turut.

"Resesi itu bukan krisis. Beda resesi dengan krisis. Karena kita di Indonesia itu punya bahan-bahan lokal, ekonomi rakyat kalau itu bisa digunakan, dinormalkan lagi kehidupan ekonomi rakyat maka resesi yang pasti terjadi itu tidak akan menimbulkan krisis," ujar Mahfud.

Seperti diketahui, Indonesia berpotensi jatuh ke jurang resesi. Ini setelah pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 minus 5,32%. Oleh karena itu, dalam berbagai kesempatan, pemerintah menekankan akan berusaha agar tidak jatuh ke jurang resesi alias pertumbuhan ekonomi tidak minus di kuartal III-2020.

Dalam keterangan pers APBN KiTa di Jakarta, Selasa (25/8/2020), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan tetap ada downside risk pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2020.

"Kuartal III outlook-nya antara 0% hingga negatif 2%," kata Sri Mulyani.

Dengan demikian, perekonomian Indonesia sepanjang 2020 diproyeksi akan berada di kisaran minus 1,1% hingga positif 0,2%. Sri Mulyani bilang ada dua kunci utama yang mampu menyelamatkan ekonomi tanah air dari jurang resesi. Kedua kunci itu adalah konsumsi rumah tangga dan investasi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan memiliki proyeksi tersendiri terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020. Satu yang pasti, Luhut memastikan pemerintah berusaha keras agar perekonomian Indonesia tidak tumbuh negatif pada kuartal tersebut.

Demikian disampaikannya saat menjadi pembicara acara High Impact Seminar dan Kick Off Program BI dalam GerNas Bangga Buatan Indonesia dengan tema "Mewujudkan UMKM sebagai Kekuatan Baru Perekonomian Nasional: Sinergi Program Transformasi UMKM Memasuki Ekosistem Digital" secara virtual, belum lama ini.

"Kunci pemulihan ekonomi adalah kompak, bekerja sama, semangat inovasi, dan menjaga optimisme. Dan kita juga jangan ditakut-takuti kalau sampai ada negatif (pertumbuhan ekonomi minus) di kuartal III-2020. Kita berjuang sekuat-kuatnya sehingga bisa nanti kuartal III-2020 mungkin dekat dengan nol atau mungkin negatif nol koma sekian. Tapi kalau itu terjadi bukan akhir dari segala-galanya," kata Luhut.

Lebih lanjut, eks Kepala Staf Kantor Presiden ini mengaku telah berdiskusi dengan Bank Dunia tadi malam. Luhut bilang kalau Bank Dunia mengapresiasi program-program yang dilakukan pemerintah.    ( RZ/WK )***  


No comments:

Post a Comment