INDENPRES MEDIA ISTANA

Wednesday 9 September 2020

Ultimatum Jokowi: Jangan Pakai Politik Identitas di Pilkada!

Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas “Lanjutan Pembahasan Persiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak“ 

Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )---Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Rapat Terbatas melalui video conference dari Istana Merdeka dengan topik Lanjutan Pembahasan Persiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak, baru-baru ini. Dalam rapat itu, Jokowi memberikan ultimatum terkait penyelenggaraan pilkada serentak tahun ini.

"Selain taat dalam menjalankan protokol kesehatan, saya juga minta agar kualitas demokrasi kita dijaga, ditingkatkan. Kita ingin dalam posisi yang sulit seperti ini, demokrasi kita semakin dewasa, demokrasi kita semakin matang," katanya.

Jokowi juga meminta kepada aparatur birokrasi, termasuk TNI dan Polri, agar tetap terus bersikap netral dan tidak memihak kepada pasangan calon tertentu.

"Kita juga tidak membiarkan, jangan membiarkan penggunaan bahasa-bahasa, penggunaan narasi, penggunaan simbol-simbol yang membahayakan persatuan dan kesatuan masyarakat," imbau kepala negara.

Menurut eks Wali Kota Solo itu, harus ada ketegasan jangan sampai menggunakan politik-politik identitas ataupun politik SARA. Hal itu, lanjut Jokowi, akan membahayakan persatuan dan kesatuan karenanya harus dicegah.

"Kita harus mendorong para calon untuk beradu program, kontestasi gagasan, beradu kemampuan untuk menjadi pemimpin daerah," ujar Jokowi.

Kepala negara juga mendorong masyarakat untuk mempelajari track record calon agar daerah memperoleh pemimpin yang terbaik. Selain itu, ia lantas meminta kepada penyelenggara pilkada untuk bekerja keras menghasilkan proses pilkada yang berkualitas.

"Netralitas, profesionalitas dan transparansi. Penyelenggara pilkada bertugas menjaga kualitas demokrasi kita sekaligus menjaga stabilitas politik di daerah serta penerimaan masyarakat terhadap hasil hasil pilkada yang kita lakukan," kata Jokowi.

"Terakhir saya mengharapkan dukungan dari para tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta para aktivis, akademisi di daerah untuk mendukung apa yang tadi saya sampaikan," lanjutnya. ((RZ/WK) ****


No comments:

Post a Comment