Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )-----Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pemerintah terus berusaha memastikan ketersediaan tempat tidur dan ICU di RS rujukan untuk kasus-kasus Covid-19 yang berat.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan topik Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, baru-baru ini.
Tidak hanya itu, Jokowi lantas meminta Menteri Kesehatan Letnan Jenderal TNI (Purn) dr. Terawan Agus Putranto segera melakukan audit dan koreksi mengenai protokol keamanan untuk tenaga kesehatan dan pasien di seluruh RS.
"Sehingga RS menjadi tempat yang aman dan bukan jadi klaster penyebaran Covid-19," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi memastikan pemerintah terus menambah tempat isolasi orang yang terjangkit Covid-19. Penambahan itu tidak hanya di Jakarta, melainkan juga di Batam hingga Makassar.
"Kita lihat di RS Darurat Wisma Atlet masih kosong bisa menampung 2.581, masih punya ruang untuk gejala ringan, 858 di tower 6 dan 1.723 di tower 7. Kemudian flat isolasi mandiri di Wisma Atlet Kemayoran masih tersedia kapasitas 4.863 di tower 4 dan tower 5," ujar Jokowi.
"Saya kira ini yang perlu terus disampaikan, ada juga di Balai Pelatihan Kesehatan di Ciloto juga 653 orang yang bisa ditampung di situ dan beberapa di balkes ada di Batam, Semarang, Makassar terus disiapkan," lanjutnya.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu juga mengungkapkan pemerintah telah menyiapkan pusat-pusat karantina dengan gejala ringan agar tidak melakukan isolasi mandiri. Ini penting karena ada potensi menularkan ke keluarga.
"Kita telah bekerja sama dengan hotel bintang 1 dan 2 untuk menjadi fasilitas karantina. Ini tolong disampaikan ada 15 hotel bintang 2 dan 3 di Jakarta dengan kapasitas 3.000, kita telah bekerja sama dengan grup-grup hotel yang ada," kata Jokowi. ( RZ/WK )****
No comments:
Post a Comment