INDENPRES MEDIA ISTANA

Monday, 2 November 2020

Kapan Covid-19 di RI Kelar? Ini Hasil 'Penerawangan' JK.

Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )----Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla memperkirakan pandemi Covid-19 di Indonesia kemungkinan baru akan benar-benar pulih pada 2022.

Hal tersebut disampaikan oleh pria yang kerap disapa JK itu saat ia melakukan kunjungan kepada pengurus dan relawan Covid-19 Palang Merah Indonesia (PMI) di Bali, belum lama ini.

JK menjelaskan, pandemi covid-19 yang baru akan pulih di 2022, karena vaksinasi diperkirakan baru siap pada pertengahan 2021.

Pun jika prediksi itu tepat, Indonesia juga masih masih harus melakukan vaksinasi, paling tidak ke 70% populasi, dalam kurun waktu setahun.

Terlebih, negara-negara produsen vaksin seperti China, Inggris, dan Amerika Serikat akan mengutamakan kebutuhan dalam negeri masing-masing, sebelum mengirimkan ke negara lain, termasuk Indonesia. Hal tersebut, tentu saja berdampak pada jangka waktu proses vaksinasi di tanah air nantinya.

"Kalau ditanya kapan kira-kira pandemi Covid-19 ini selesai, maka saya perkiraan di Indonesia baru bisa selesai pada tahun 2022. Karena yang bisa menyelesaikan ini hanya vaksin, dan tes klinis vaksin itu baru bisa keluar antara Januari-Februari 2021 dan mulai produksi Maret," ujar JK.

Lebih lanjut, JK mengingatkan bahwa target vaksinasi ke sejuta populasi per hari bukanlah pekerjaan mudah. Mengingat, kemampuan pemeriksaan Covid-19 di Indonesia yang hingga kini pun masih berada pada maksimum 30 orang per hari.

Itu sebab pula JK memperkirakan, kemampuan pemberian vaksin pada pertengahan tahun depan hanya bisa mencakup 500 ribu orang setiap harinya.

Terkait rencana program pemberian vaksin tersebut, selaku Ketua PMI, Kalla menyatakan lembaganya menyiapkan 230 Unit Donor Darah yang tersebar di pelbagai wilayah Indonesia sebagai pos pemberian Vaksin. Pos-pos ini disertai ribuan tenaga yang bakal membantu proses penyuntikan vaksin Covid-19.

Sebelumnya, pemerintah tengah mengupayakan untuk menggenjot pengadaan vaksin yang ditargetkan bakal disuntikkan pada November. Tapi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan rencana ini bisa saja molor dari jadwal awal.

Ia menuturkan, alasan vaksinasi yang diundur itu bukan lantaran minimnya pasokan melainkan karena butuh waktu bagi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengeluarkan otorisasi penggunaan obat dalam kondisi darurat (emergency use authorization).

Presiden Joko Widodo juga sudah mewanti-wanti agar proses vaksinasi jangan dilakukan secara tergesa-gesa dan sembrono. Ia pun memerintahkan jajarannya untuk terlebih dulu memastikan keamanan dan efektivitas vaksin Covid-19.

"Hati-hati, jangan sampai kita tergesa-gesa ingin vaksinasi sehingga kaidah-kaidah ilmiah, data, dan standar kesehatan dinomor-duakan, tidak bisa. Jangan timbul persepsi pemerintah tergesa-gesa, terburu-buru, tanpa mengikuti kaidah ilmiah yang ada," kata Jokowi dalam rapat terbatas, belum lama ini.

JK yang juga merupakan Ketua Umum PMI, menghimbau kepada seluruh relawan PMI untuk bisa lebih intens melakukan penyemprotan disinfektan untuk memutus mata rantai penularan.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk bisa lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. ( RZ/WK )****

No comments:

Post a Comment