INDENPRES MEDIA ISTANA

Monday, 2 November 2020

Begini Kekhawatiran Sri Mulyani Soal Efek Libur Panjang.

Foto: Wisatawan menikmati suasana Pantai Lagoon, Ancol, Jakarta. Libur Nasional dan Cuti bersama dimanfaatkan warga Jakarta untuk bertamasya ke tempat wisata di Jakarta. 

Jakarta, ( INDENPERS-MEDIA )----Indonesia baru saja melewati masa libur panjang dari cuti bersama dan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Libur panjang ini ternyata membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati khawatir.

Sri Mulyani mengatakan, libur panjang selama 28-31 Oktober 2020 berpotensi menyebabkan kasus infeksi virus corona atau covid-19 meningkat, jika masyarakat tidak berhati-hati dan tidak mengindahkan protokol kesehatan.

"Habis libur panjang, kita khawatir. Masyarakat yang melakukan libur panjang kita harapkan tetap melakukan disiplin protokol kesehatan. Karena kalau tidak, jumlah [penularan] covid-19 naik," ujar Sri Mulyani saat menjadi pembicara dalam Bodjong Festival 2020 secara virtual, baru-baru ini.

Pasalnya, kata dia, jika kasus penularan covid-19 meningkat, akan memperparah perekonomian dan kondisi sosial di Indonesia. Artinya, pemerintah harus melakukan rem darurat untuk kembali menangani covid-19 dan memulihkan ekonomi nasional.

"Maka kita nanti harus perlu melakukan langkah-langkah untuk mengerem lagi, dan itu berarti akan berdampak negatif pada ekonomi dan sosial," ujarnya.

"Dampak dari penyebaran COVID yang begitu cepat dan mematikan itu menyebabkan semua negara harus melakukan langkah-langkah, langkah-langkah untuk mengamankan dan menyelamatkan manusia, masyarakat,"

Sri Mulyani berharap semua pihak ikut membantu masyarakat untuk aman dari covid-19 dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan. Karena jika masyarakat tidak patuh terhadap protokol kesehatan, ekonomi pun dipastikan akan sulit pulih kembali.

Jasa Marga mencatat pada periode 27-28 Oktober ada sebanyak 336.929 kendaraan yang meninggalkan Jakarta. Sementara untuk jalur darat lain yaitu melalui kereta api terjadi peningkatan jumlah penumpang yang pesat.

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Eva Chairunisa menjelaskan, jika dibandingkan dengan akhir pekan minggu lalu, rata-rata volume penumpang berkisar di angka 2.700 - 2.800 penumpang per hari.

Kemudian, dibandingkan dengan tanggal 27-28 Oktober, yang merupakan awal dari libur bersama atau libur panjang, angka penumpang mencapai 9.000 sampai 9.5000 penumpang untuk keberangkatkan per harinya.

Kenaikan mobilitas keluar Jakarta perlu diwaspadai dan diperhatikan. Libur panjang biasanya dimanfaatkan banyak orang untuk berpariwisata. Wabah Covid-19 yang belum benar-benar dijinakkan berpotensi kembali melonjak dan memunculkan klaster baru. ( RZ/WK )****

No comments:

Post a Comment