Pada kunjungan kerja di Jateng ini, Jokowi juga melakukan video conference dengan bupati/ wali kota se-Jateng.
Presiden meminta seluruh kepala daerah di Jateng agar hati-hati sebelum menerapkan tatanan hidup baru atau new normal.
"Saya titip jangan sampai membuka (new normal) tidak melalui tahapan dengan benar," katanya.
Jangan sampai, kata dia, dilonggarkannya aturan dan melaksanakan new normal malah justru terjadi gelombang kedua atau second wave kasus penularan corona.
Ia menegaskan, setiap kebijakan yang diambil harus beerlandaskan data science dan mengikuti saran dari para ahli agar tepat sasaran.
Data science yang dimaksud yakni terkait jumlah persebaran kasus di satu daerah yang berdampak pada pemutusan rantai Covid-19.
Data science memiliki peran penting dalam memprediksi penyebaran wabah Covid-19. Dari data ini bisa mengetahui apakah dengan diterapkannya new normal dapat memutus rantai penyebaran Covid-19 dan memulihkan ekonomi negara berdasarkan data yang ada.
"New normal jangan dipaksa. Ada tiga tahapan dalam pelaksanaan tatanan new normal.
Tiga tahapan itu ialah prakondisi, timing, dan prioritas pembukaan sektor," jelasnya.
Setelah new normal diterapkan, Jokowi meminta para kepala daerah untuk rutin memonitor dan mengevaluasinya setiap pekan Jika kasus kembali meningkat, ia meminta tempat-tempat umum kembali ditutup.
"Setiap minggu dievaluasi. Kalau naik, tutup lagi. Harus berani putuskan itu," tandasnya.
( RZ/WK )***
No comments:
Post a Comment