Jakarta.-----Program Kartu Prakerja Pemerintah telah memasuki tahap III dan bahkan sebentar lagi akan dimulai tahap IV. Namun, hingga saat ini insentif bagi peserta yang telah lulus di tahap awal belum juga diterima.
Hal ini diungkapkan oleh peserta Kartu Prakarja yang telah lulus pada tahap I dan II. Dimana, peserta mengeluhkan sampai saat ini belum juga menerima insentif yang telah dijanjikan pemerintah.
Pertama adalah Yolanda (27) yang merupakan peserta kartu pra kerja pada gelombang I. Ia mengatakan sudah menerima sertifikat kelulusan ikut program sejak bulan lalu dan insentif dijanjikan akan diterima pada 10 Juni 2020, namun sampai saat ini belum diterima.
"Harusnya sih dari 10 Juni. Saya sudah email juga tapi balasannya otomatis sama dengan ke teman-teman lainnya," ujarnya baru-baru ini.
Selanjutnya ada Juanda (43) yang mengikuti program Kartu Prakerja pada gelombang ke II. Dirinya juga dijanjikan akan menerima insentif pada 9 Juni 2020 tapi belum menerima juga sampai saat ini.
"Sertifikat sudah diterima dan di dashboard pra kerja saya sudah masuk insentif tapi masih proses terus sampai sekarang. Jadinya pusing. Saya juga sudah email tapi zonk," curhat Juanda.
Tak hanya melalui email, kedua nya juga sudah berusaha menagih janji pemerintah melalui sosial media resmi Twitter dan Instagram. Namun sampai saat ini tidak ada jawaban.
Adapun dalam balasan email dari info Prakerja, dikatakan bahwa sistem pra kerja sedang mengalami antrian tinggi sehingga meminta para peserta untuk bersabar. Dengan balasan pesan otomatis tersebut, keduanya mengaku kecewa dengan janji-janji pemerintah dalam membantu masyarakat.
"Ya kalau bisa secepatnya proses evaluasi diselesaikan, kalau memang berat handle segitu banyak peminat Prakerja ya mungkin bisa tambah tim biar makin maksimal, sehingga gak jadi seperti ini. Soalnya di masa seperti sekarang banyak banget yang bergantung dan berharap sama program ini," kata Yolanda menutup perbincangan.
Senada, Juanda juga berharap insentif tersebut bisa segera diterima terutama dalam masa pandemi ini. " Saya berharap masalah ini bisa segera selesai dan saya terbantu dengan insentif itu," kata dia.
Hingga saat ini, Pemerintah melalui tim kartu pra kerja belum memberikan jawaban resmi. Sementara peserta lain, Toni (36) mengharapkan bantuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bisa mengarahkan para Menteri segera mencairkan insentif tersebut. "Hanya Pak Jokowi yang mampu dorong pencairan insentif ini dieksekusi. Pak Jokowi sangat paham bagaimana kondisi rakyat. Tolong Pak Jokowi," tegasnya.
Informasi saja, Pemerintah menjanjikan total manfaat sebesar Rp 3,55 juta per peserta. Sebesar Rp 1 juta diberikan dalam bentuk voucher untuk membeli paket pelatihan. Selanjutnya, insentif sebesar Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan. Sisanya uang survei masing-masing Rp 50.000 untuk tiga kali survei. (RZ/WK )****
No comments:
Post a Comment