Penunjukkan Fadli lantas menuai perbincangan mengingat dari sisi usia Ia termasuk kategori milenial. Sejatinya, Fadli sudah menjabat sebagai komisaris PT Pertamina Hulu Energi sejak tanggal 20 Januari 2020.
Merespons hal itu apa Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias BTP alias Ahok? Ahok menilai usia Fadli tidak perlu dipermasalahkan.
"Kebetulan aja muda," ujarnya.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, Fadli merupakan sosok yang pintar. Fadli menempuh pendidikan S1 Teknik Perminyakan ITB (2003-2007), Master of Science Bidang Mineral and Energy Economics pada Colorado School of Mines (2011-2013), dan Doctor of Philosophy (PhD) Bidang Mineral and Energy Economics and Colorado School of Mines (2013-2016).
Hal lain, menurut dia, adalah Fadli sudah memiliki pengalaman di Kementerian BUMN. Sebab, sehari-hari Fadli merupakan deputi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara I, yaitu Budi Gunadi Sadikin.
Mengutip dari Linkedin pribadinya, Fadli memang memiliki pengalaman di sektor minyak. Ia pernah bekerja sebagai Reservoir Engineer Conoco Phillips selama kurun 2007-2008.
Lalu Senior Field Engineer Schlumberger (Maret 2008-Agustus 2011), serta Konsultan di The Boston Consulting Group (Maret 2016-Februari 2018), Project Leader (Maret 2018-November 2019), dan Principal (Desember 2019-Januari 2020).
Sementara untuk kursi komisaris utama diisi oleh Rinaldi Firmansyah menggatikan Nicke Widyawati. Ia lahir di Tanjung Pinang, 10 Juni 1960. Berdomisili di Jakarta.
Komisaris lain adalah Tumpak Simanjuntak. Pria yang lahir tanggal 2 Mei 1961 di Medan, menjabat sebagai komisaris PT Pertamina Hulu Energi terhitung sejak 13 Juni 2020.
Kemudian Djoko Siswanto yang pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM. Terakhir adalah Nanang Untung yang berdomisili di Tangerang. Nanang menjabat sebagai komisaris di PT Pertamina Hulu Energi terhitung sejak pertama kali ditunjuk tanggal 28 Januari 2020. (RZ/WK )***
No comments:
Post a Comment