INDENPRES MEDIA ISTANA

Sunday 21 June 2020

Curhat Sri Mulyani soal WFH: Kerja Lebih Berat, Tanpa Jeda!

Jakarta.------Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sejak kebijakan bekerja dari rumah (Work From Home/WFH) diberlakukan, waktu bekerjanya semakin lama. Apalagi dalam situasi ini, perannya sebagai bendahara negara sangat penting.

Dalam situasi genting pandemi Covid-19 ini, sebagai menteri keuangan, Sri Mulyani menjadi garda terdepan menentukan besaran bantuan kepada masyarakat yang paling terdampak virus ini. Perannya juga menentukan bagaimana pendanaan atas perekonomian Indonesia akan berjalan, bagaimana penerimaan dan pengeluaran negara diatur guna menghindari defisit yang besar.

"Saya selama WFH jam kerjanya lebih dari jam kerja normal, karena WFH itu artinya 24 jam sehari, 7 hari seminggu, kita tidak ada perbedaan antara home dan work, sehingga kerjanya menjadi luar biasa panjang, tidak ada jedanya bahkan," ujarnya saat Townhall Meeting dengan jajaran Kemenkeu, baru-baru ini.

Menurutnya, selama 3 bulan kerja dari rumah ini ia selalu maraton melakukan virtual meeting. Rapat secara virtual dilakukan lebih banyak karena dianggap tidak perlu membuang waktu di jalan karena macet sehingga bisa dilakukan tanpa banyak jedah.

Selain itu, karena rapat secara virtual bisa dilakukan di mana saja, banyak yang tidak membatasi jamnya, di mana, rapat bisa dilakukan bahkan hingga malam hari, sehingga ia selalu kerja dari bangun hingga tidur lagi.

"Karena orang menganggap dari satu meeting ke meeting lain anda tidak perlu memikirkan traveling time, anda hanya perlu pindah dari satu zoom ke another zoom. Padahal kalau kita di Kemenkeu harus siapkan bahan, karena kita bicarakan ada konsekuensi keuangan negara," jelas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Dia mengatakan, Kemenkeu juga telah melakukan survei kepada 12.000 pegawai di lingkungannya mengenai pendapat setelah 3 bulan bekerja dari rumah. Dari hasil survei tersebut, tercatat sebanyak 24,84% mengatakan bekerja lebih banyak dengan WFH ini.

"Itu saya salah satu termasuk," kata dia.

Kemudian, ada juga sekitar 31% yang mengatakan pekerjaan menjadi lebih sedikit saat bekerja dari rumah. Menurutnya, ia yang perlu dilihat apakah yang ada dalam 31% ini tidak bekerja atau memang pekerjaannya tidak bisa dilakukan dari rumah.

Selanjutnya, ada sebanyak 43,1% yang mengatakan kerja dari rumah dan kantor sama saja. Sebab kerjanya tetap mulai jam 8 pagi sampai 5 sore dan yang membedakan hanya tidak ada rapat di luar kantor.

"Semuanya merasa fleksibilitas dan mengubah kita semua," tegasnya. (RZ/WK )****

No comments:

Post a Comment