Jakarta.--------Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dengan tegas menyebut China adalah kekuatan dunia. Pernyataan itu untuk menjawab tudingan kedekatan antara Indonesia dengan China yang dianggap berlebihan.
"Supaya anak muda tahu, ekonomi Tiongkok ini hampir 18% berpengaruh ke ekonomi global. Amerika kira-kira 25%. Jadi suka tidak suka, senang tidak senang, mau bilang apapun, Tiongkok ini merupakan kekuatan dunia yang tidak bisa diabaikan," katanya dalam diskusi virtual, baru-baru ini.
Besarnya pengaruh China terhadap dunia dinilai Luhut sebagai gambaran kepada masyarakat bahwa kerjasama dengan negara itu bisa dijalankan. Apalagi, Indonesia adalah negara yang menganut bebas aktif, sehingga bisa bekerja sama dengan negara manapun.
"Jadi tidak bisa kita musuhin satu [negara], maunya sama ini saja. Dan juga tidak ada alasan kita bermusuhan," katanya.
Selama ini ada anggapan Luhut begitu berlebihan menjalin kerjasama dengan China. Apalagi, Luhut termasuk yang menyambut positif rencana kedatangan 500 WNA (warna negara asing) China ke Indonesia beberapa waktu lalu.
"Pada Q1 memang kita plus 2,97%. Itu tergolong baik dibandingkan negara lain yang mengalami kontraksi. Tapi kita lihat Q2 mungkin lebih bawah lagi tumbuhnya," ungkap Luhut.
Pertumbuhan ekonomi sebesar 2,97% sudah sangat anjlok dibandingkan year on Year (yoy) dengan Q1-2019 yang sempat mencapai 5,1%.
Penurunan itu karena skema pembatasan sosial berskala besar, yang menyebabkan aktivitas ekonomi jadi tidak efektif. Namun, salah satu sektor yang menjadi unggulan dan diandalkan Indonesia adalah sektor konsumsi. Total, ada 7 sektor industri unggulan yang ditargetkan memberikan sumbangsih hingga 69% terhadap ekonomi domestik.
Sektor tersebut adalah industri pertanian, industri pengolahan, industri perdagangan besar maupun eceran, industri reparasi mobil atau motor, jasa konstruksi, industri transportasi, dan industri pertambangan. (RZ/WK)***
No comments:
Post a Comment