Jakarta.--------Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan ingin bertemu dengan orang-orang yang mengkritik terkait utang Indonesia. Menurut Luhut persentase utang Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain masih terhitung rendah.
"Singapura itu (utangnya) lebih 100% dari GDP-nya, Amerika malah kita nggak tahu lagi berapa besar. Jepang kita nggak tahu lagi. Saya tentara jadi saya belajar juga dari anak-anak muda, ngerti juga," ungkap Luhut, belum lama ini.
Luhut meminta agar tidak melakukan pembodohan kepada masyarakat Indonesia, seolah-olah utang ini diperuntukkan untuk hal-hal yang tidak benar. Ia menegaskan, utang yang dilakukan adalah untuk sesuatu yang produktif.
Lebih lanjut ia mengatakan rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sekarang naik menjadi 32%. Tapi angka ini masih jauh lebih rendah dari negara-negara lain. Jika ada yang mengkritik terkait utang Indonesia jangan hanya di media sosial, Luhut meminta agar datang dan menemuinya.
"Jangan ngomong di TV lah ngomong di sini kasih angkanya. Saya tentara meski nggak doktor ekonomi bisa jawab dia-dia itu, tapi rakyat jangan dibohongi ya," pintanya.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah hingga akhir April 2020 mencapai Rp 5.172,48 triliun. Utang ini turun Rp 20,08 triliun dibandingkan dengan bulan Maret yang tercatat Rp 5.192,56 triliun.
Sedangkan, jika dibandingkan dengan April 2019 yang tercatat Rp 4.528,45 triliun, posisi utang ini mengalami peningkatan cukup besar yakni Rp 644,03 triliun.
Dalam buku APBN KiTa edisi Mei yang berisi realisasi April 2020
, rasio utang pemerintah masih berada di level aman yakni 31,78% sesuai dengan UU Keuangan Negara dengan batas maksimal rasio utang hingga 60% dari PDB. (RZ.WK )
No comments:
Post a Comment