Friday, 29 November 2013
IDI TEGASKAN DOKTER MOGOK TIDAK SAMPAI PARAH
Semarang,
Dampak aksi dokter mogok dan turun ke jalan pada hari Rabu lalu (27/10), masih mengganggu pelayanan di sejumlah rumah sakit di Jawa Tengah. Banyaknya layanan di sejumlah rumah sakit tutup saat terjadi aksi mengakibatkan terjadi penumpukan pasien pada hari Kamis lalu ( 28/11).
Humas RSUD Tugurejo Semarang Endang Dwiningsiih mengatakan, saat aksi dokter turun kejalan berlangsung, Rabu lalu pelayanan RSUD Tugurejo hanya tutup antara jam 07.00 WIB hingga jam 11.00 WIB. Endang menyatakan pada hari Rabu, pasien yang datang rawat jalan sekitar 250 orang, sedangkan pada hari Kamis terjadi peningkatan pasien menjadi 400 orang.
Menurut Endang, pelayanan terhadap pasien juga sudah normal seperti biasa. Semua para dokter sudah menjalankan praktik sesuai jabwal.
Seorang pasien warga Kota Semarang, Rina menyatakan, demo dokter di sejumlah daerah sangat memiriskan telinga. Bagi sakit-sakitan itu malah memberontak. Mereka menolak mengobati pasien.
Rina juga menyatakan, ketika para dokter menolak untuk merawat pasien, lantas mereka kerja mereka mau apa ? Jika pasien kompak tidak bersedia ke dokter dan memilih ke bidan, mantri, atau dukun, apakah mereka akan laku jasanya.
Menurut Rina,tentu ini jadi perhatian serius bagaimana hubungan kerja yang saling untungkan dibangun. Bukan karena ada kesalahan satu orang dokter, membuat lainnya mogk. Tentu, antara satu pihak lain memilih saling ketergantungan ( simbiose mutualisme ).
Bagi masyarakat awan sangat cemas dengan kondisi sekarang ini. Jika diteruskan, akan kacau tata kelola republik ini. Sudah susah, tertimpa tangga pula jadinya sendiri sengsara.
Para dokter mogok sebagai bentuk solidaritas atas putusan Mahkamah Agung RI yang memidana dokter Dwi Ayu karena dinilai lali menyebabkan pasien melahirkan meninggal dunia di Manado Sulawesi Utara.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) Wilayah Jateng dr Djoko Widyarto berharap tidak ada lagi aksi dokter turun ke jalan seperti terjadi pada hari Rabu lalu. Mudah-mudahan aksi hanya cukup sekali saja.
Djoko juga menjelaskan bahwa dampak aksi dokter turun ke jalan dan mogok pada hari Rabu lalu tidak separah yang diberitakan. Dikarenakan di masing-masing rumah sakit tetap ada dokter yang menjaga.
Menurut Djoko, para dokter kini menunggu hasil putusan Peninjauan Kembali atas kasus dokter Ayu dan berharap hakim memberikan keadilan kepada dokter Ayu. ( andu )
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment