Semarang- Jawa Tengah.
Pelaksanaan Musyawarah Daerah ( Musda ) Partai Demokrat Jawa Tengah yang dijadwalkan digelar pada tanggal 27 sampai tanggal 28 September 2012 di Magelang dipastikan ditunda. Penundaan ini menurut sumber internal DPD Partai Demokrat Jawa Tengah, karena adanya aksi karangtina 15 Ketua DPC Partai Demokrat se-Jawa Tengah yang dilakukan salah satu bakal calon Ketua DPD.
Dihubungi Sekretaris DPD PD Jawa Tengah HA Dani Sriyanto selaku steering committe ( SC ) membenarkan soal penundaan Musda Demokrat, di Magelang ditunda atau diundur. Selanjutnya menunggu pemberitahuan dari DPP.
Padahal, menurut Dani persiapan Musda telah 90 persen. Panitia, telah memesan hotel, katering maupun yang lainnya yang berhubungan dengan Musda. Demi stabilitas dan integritas partai Demokrat tidak masalah ketika harus tombok.
Menurut sumber tersebut, isu karantina sampai ditelinga Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Langsung SBY marah-marah dan meminta musda ditunda. Sebab kata SBY, karantina tak sesuai politik Partai Demokrat yang bersih, cerdas, dan santun.Dengan adanya karantina juga dikhawatirkan akan terjadi politik uang atau tawar-menawar. Dikatakan pula oleh SBY masak Ketua DPC , ada yang menjabat bupati, Ketua DPRD atau anggauta dewan dikarantina. Ini kan tidak etis.
Dalam pertemuan di Solo, para ketua DPC diarahkan untuk mendukung Amat Antono. Menurutnya dalam dalam pertemuan tersebut, diebutkan Amat Antono telah mendapatkan rekomdasi dari DPP. Namun Amat Antono membantahnya. Amat Antono mengaku tak tahu menahu mengenai karantina tersebut, meski mengakui selama ini menyatakan selama ini tetap intens menjalani komunikasi dengan DPc-DPC.
Ketua DPC kabupten Pemalang, Winarto ketika konfirmasi membenarkan hal tersebut. menurutnya, dia mengaku memaksa pulang lantaran harus menyelesaikan urusan partai untuk persiapan mengikuti pemilu 2014. Dijelaskan pula oleh Winarto masih ada 7 orang DPC.Sekarang menurut Winarto tidak tahu jumlahnya berapa.
Salah satu kandidat Ketua DPD Demokrat, Prajoko Haryanto menyayangkan jika aksi karantina tersebut memang benar. Ia juga mengaku mendengar kabar tersebut. Oleh karenanya ia meminta DPP untuk melakukan pengawasan mengenai hal tersebut. Menurut Prajoko ini tidak baik. Kalau sudah seperti itu, maka musda ini tidak demokratis lagi.
Karantina terhadap 15 Ketua DPC tersebut dilakukan di The Sunan Hotel Splo. Ini disebut-sebut sebagai upaya untuk memenangkan salah satu calon yakni, Amat Antono ( Bupati Pekalongan ). Menurut informasi, karantina dilakukan sejak Jumat lalu ( 29/9 ). Terdapat 17 pimpinan DPC yang dikarantina, namun belakangan yang masih bertahan dalam karantina tinggal 15 DPC. Dua DPC yang kabur dalam penggalangan kekuatan tersebut adalah DPC Kota Pekalongan dan Kabupaten Pemalang. ( Andu ).
No comments:
Post a Comment