Solo -Jawa Tengah.
Operasi Tim Densus 88 Mabes Polri di Solo Jawa Tengah, menyisakan masalah.Di baalik kesuksesan memb0ngkar jaringan teroris, pasukan elite Densus 88 Mabes Polri untuk melawan terorisme ternyata berbuat ceroboh. Yakni, melakukan salah tangkap terhadap operasi penggerebegan pada hari Sabtu Lalu ( 22/9 ).
Salah seorang korban salah tangkap adalah Durrahman, warga Sudirman RT 2/RW , Paranggono, Grogol , Sukoharjo.Dua lainnya adalah Indra Vitriyanto dan Dwi Nugroho penghuni rumah kos milik terduga terorisme Chumaedi, dan Napan alias Nopeng, warga RT II/ RW XII Pajang Laweyan. Mereka sejatinya adalah warga biasa yang kebetulan berada di lokasi penggrebegan.
Sementara itu, Indra sudah berada di rumahnya pada hari Senin malam ( 24/9 ). Pun, demikian Napan. Keduanya dipulangkan Senin siang.
Menurut Indra dan Napam menerangkan bahwa saat penangkapan Chumaedi, Napam baru saja pulang dsri Bandung. Napam pergi ke rumah Chumaedi untuk membayar kekurangan pembelian ayam . Namun, belum sempat keluar dari pekarangan rumah Chumaedi, Napam langsung disergap oleh Tim Densus 88 Mabes Polri.
Kapolsek Laweyan Kompol Didik Priyo Sambodo membenarkan bahwa Napam dan Indra sudah dipulangkan. Menurut keterangan Priyo Sambodo bahwa Indra dan Napam sudah keluar karena hanya dijadikan saksi saja.
Sepulangnya dari pemeriksaan, Napam mendapatkan beberapa fasilitas. Antara lain. uang ganti rugi selama tiga hari diperiksa, beberapa pakaian,serta uang untuk membeli sandal. Kabarnya, Napam dibawa Jogyakarta untuk pemeriksaan selama tiga hari di Polda Jogyakarta. ( Andu )
No comments:
Post a Comment