INDENPRES MEDIA ISTANA

Thursday, 27 September 2012

Kota Lama Nyaris " Punah '

Semarang- Jawa Tengah.
       Kawasan Kota Lama Semarang merupakan bagian dari cagar budaya dan telah menjadi satu destinasi wisata. Meski demikian kondisi bangunan tua dikawasan itu justru tidak terurus dan nyaris " punah " dimakan usia. Sekitar 85 dari 200 bangunan yang beradadikawasan Kota Lama Semarang , terancam ambruk, usianya yang sudah menginjak hampir 100 tahun.
         Ketidakpekaan pemerintah dalam menjaga, memelihara, merawat atau menyelamatkan bangunan tua itu dapat dibuktikan dengan beberapa bangunan yang sudah ambruk. Setidaknya, ada 6 bangunan yang gagal diselamatkan sejak tahun 2007, di antaranya yang berada di Jalan Merak, Jalan Cendrawasih, Jalan Kepodang, jalan Mpu Tantular, dan Jalan Suari. Artinya, apabila rata-rata, setahun ada satu bangunan yang ambruk. Puluhan lainnya tinggal menunggu waktu.
          Hal itu dijelaskan oleh Sekretaris Badan Pengelola Kawasan Kota Lama ( BPK2L ) Semarang, Kriswandono. Dikatakan pula oleh Kiswandono puluhan bangunan tua yang berada di Kota Lama Semarang sudah waktunya ambruk apabila dilihat dari ketahanan konstruksinya. Rata-rata, bangunan itu sudah berusia 100 tahun dan semestinya dipugar sebagai tindakan penyelamatan sebelum benar-benar ambruk.
          Kriswandono menyayangkan nasib bekas bangunan yang telah ambruk, juga terkesan diabaikan, sehingga menyebabkan kesan kumuh sekali bagi masyarakat yang melintas, khususnya ketika ada wisatawan yang kebetulan berkunjung ke Kota Lama Semarang. Sebagai contoh yakni bekas gedung komedi yang berada di Jalan Cendrawasih Semarang.
          Atap bangunan itu, lanjut Kriswandono, ambruknya sekitar 2003 lalu, meski ketika ittu baru berusia sekitar 49 tahun, karena pondasi bangunan sudah tidak mampu lagi menahan atap. Yang disayangkan pula sekitar 2005, dirobohkan dan kayu-kayu penyangga yang berasal dari kayu jati di dalam gedung itu dijual.Kriswandono juga mengatakan bahwa melihat kondisi bangunan itu, perhatian pemerintah terhadap sejarah Kota Semarang melalui bangunan masih minim. Seakan tidak ada upaya serius mempertahankan Kota Lama Semarang.
         Salah satu warga Kota Semarang bernama Rachmat Hidayat umur 30 tahun asal warga Genuk Semarang yang kesehariannya bekerja sebagai mortir di Jalan Cendrawarsih Kawasan Kota Lama itu mengatakan, perhatian pemerintah sejauh ini sangat minim. Pemerintah Kota Semarang tidak pernah berkeinginan membuat bangunan tua di Kota Lama menjadi enak atau indah dipandang, sehingga terbengkalai dan berunjung pada ambruknya bangunan satu demi satu.
       Anggauta Komisi D DPRD Kota Semarang Yanuar Muncar Riyanto menjelaskan, indikasi belum adanya upaya serius pemkot dalam pemeliharaan bangunan tua di kota Lama karena tidak memiliki petugas khusus yang menanganinya.
         Dijelaskan pula oleh Yanuar bahwa pemkot Semarang menyerahkan sepenuhnya kepada warga sekitar maupun pemilik bangunan tersebut.Padahal, tidak semua  tahu cara memperlakukan bangunan tersebut. Terlebih apabila bangunan resmi menjadi cagar budaya..( Andu ).

No comments:

Post a Comment