Semarang- Jawa Tengah.
Memasuki bulan Oktober, wilayah Jawa Tengah akan dilanda fenomena alam El Nino lemah. Akibatnya, intensitas curah hujan yang terjadi diwilayah Jawa Tengah akan berkurang dalam satu bulan pada musim hujan.
Fenomena El Nino ini terjadi secara periodik, yakni dua sampai tiga tahun sekali. Halini disebabkan karena suhu muka laut di Samudera Pasifik lebih hangat dan tekanan udaranya lebih rendah sehingga massa uap air Indonesia bergerak ke Samudera Pasifik.
Demikian dijelaskan oleh Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Jawa Tengah, Reni Kraningtyas baru-baru ini di ruang kerjanya.
Bahkan diprediksi, fenomena El Nino berlangsung hingga Februari tahun depan. Namun demikian, Reni mengatakan, meski intensitas curah hujan berkurang, bukan berarti tidak bisa terjadi banjir. Pasalnya El Nino mempengaruhi intensitas curah hujan dalam satu bulan. Peluang hujan deras dengan intensitas tinggi masih bisa terjadi dan ini patut diwaspadai nasyarakat.
Sementara untuk Kota Semarang bagian selatan, hujan terjadi di Oktober dasarian (tiap sepuluh hari ) II, sedangkan Semarang bagian utara baru November dasarian 1. Untukwilayah Pantura Jawa Tengah dan Jateng bagian timur, turun hujan rata-rata bulan November.
Wilayah di sekitar Gunung Slamet, yakni Batang bagian selatan, Pemalang bagian selatan dan Pekalongan bagian selatan diprediksi dilanda hujan pada bulan Oktober awal.
Reni juga mengungkapkan, saat ini wilayah Jawa Tengah masih mengalami musim pancaroba. Musim hujan baru terjadi di Oktober secara bertahap tergantung kondisi wilayah. ( Andu )
No comments:
Post a Comment