INDENPRES MEDIA ISTANA

Tuesday 1 September 2015

Berhasilkah Ganjar Pranowo Menerapkan Lima Hari Sekolah.

Semarang, Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yaang menganjurkan jumlah lima hari masuk sekolah dari enam hari menjadi lima hari masih menjadi pro dan kontra. Hingga kini, masih ada empat daerah yang menolak melaksanakan anjuran dari Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tersebut adalah, Kabupaten Temanggung, Surakarta, Boyolali, sdan kota Pekalongan, Sebab, banyak yang mengeluhkan manajemen sekolah yang kurang siap dalam menerapkannya. Banyak yang harus dipersiapkan, terutama dari sarana dan prasarana serta sumber daya manusia ( SDM ), baik tenaga pengajar maupun peserta didiknya. Pakar pendidikan yang juga Rektor Universitas PGRI Semarang Dr Muhdi menjelaskan, penerapkan program lima hari sekolah jangan terkesan seadanya. Dijelaskan pula oleh Muhdi, sekolah-sekolah yang terbiasa melaksanakan pemadatan mata pelajaran, seperti eks rintisan sekolah bertaraf internasional ( RSBI ) mungkin tidak terlalu sulit menerapkan lima hari sekolah. Menurut Muhdi, kalau memang sekolah belum siap, jangan dipaksa dan memaksa diri, menanggapi adanya empat daerah Jawa Tengah yang belum melaksanakan program lima hari sekolah. Namun kata Sekretaris Umum PGRI Jawa Tengah, belum tentu dengan sekolah-sekolah yang lain sehingga tepat apabila Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, tidak memaksakan seluruh daerah menerapkan program tersebut. Dari sisi guru, kata Muhdi, harus pula diperhatikan, mengingat waktu pembelajaran yang sangat panjang membutuhkan energi yang lebih sehingga jangan sampai gurunya justru tidak siap atau kelelehan. Dukatakan pula oleh Muhdi, perlu dipersiapkan, pertama sarana dan prasarana. Waktu pembelajaran yang panjang, bukan sampai sore hari tentu membuat siswa dan guru yang beragama islam menunaikan shalat di sekolah. Muhdi mengakui pro dan kontra pasti ada setiap ada kebijakan baru Akan tetapi, sebaiknya menunggu hasil evaluasi atas penerapan program tersebut yang harus dilakukan minimal satu semester ke depan. Yang terpenting, kata Muhdi, sekolah-sekolah yang menerapkan lima hari sekolah harus benar-benar menyiapkan semuanya secara baik, dan jangan memaksakan diri kalau memang belum siap. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nurhadi Amiyanto menjelaskan, adapun alasan kebijakan penerapkan lima hari masuk sekolah ini dikeluarkan di antaranya Gubenur Jawa Tengah waktu itu melihat, bahwa anak sukses dalam hidup bukan semata-mata dari sekolah. Nurhadi juga menambahkan, saat ini, sekolah yang masih sampai dengan hari Sabtu hanya di Indonesia. Negara tetangga dan didunia diantaranya Australia, Singapura, Kanada dan negara lain semua menerapkan lima hari masuk sekolah. Semua sekolah tersebut maksudnya hanya sampai Jumat. Oleh karena itu, saat ini di Jawa Tengah akan mulai menerapkannya secara bertahap. Dijelas pula Nurhadi, anak juga perlu mendapatkan pembelajaran dari luar sekolah. Misalnya, bapak dan ibunya bukan pegawai negeri sipil, bukan gubenur, atau bukan walikota. Tapi jika ibunya jualan dawet di Pasar. Nah,anak perlu suatu saat ikut ibunya, jualan di pasar. Melihat, bagaimana orangtuanya setiap hari mencari nafkah. Dari situ akan muncul kepekaan siswa. Mungkin hanya nunggui atau mungkin membantunya. Nurhadi, sedangkan untuk pelaksanaan jam sekolah lima hari bila di SMK, pukul 16.30 sudah pulang. Di SMA pukul 15.30 sudah pulang. Tapi kalau SMP jam 14.00 sudah pulang. Setelah kegiatan pembelajaran di sekolah, siswa bisa mengisinya dengan hal-hal positif lainnya. Sekolah pun harus pandai membuat perencanaan yang matang dan bermakna, sehingga siswa tidak hilang energi diwaktu siang.Hal ini USAID PRIORITAS sudah menerapkan praktik yang baik melalui bantuannya di Jawa Tengah. Bagaimana pembelajaran kontekstual, menantang, aktif dan bermakna bagi siswa. Mengenai alasan penolakan lima hari sekolah, Nurhadi mengatakan empat daerah itu menolak karena siswa harus mengikuti pembelajaran sampai sore jika pembelajaran efektif hanya lima hari. Namun, kata Nurhadi, pihaknya memberikan kebebasan kepada setiap kabupaten/ kota untuk melaksanakan lima hari sekolah karena program tersebut saat ini masih dalam tahap uji coba. Selain itu, Nurhadi juga mengatakan mereka beralasan pendalaman materi pembelajaran dapat dilakukan dengan mengikuti kursus mamupum bimbingan belajar diluar sekolah.****

No comments:

Post a Comment