INDENPRES MEDIA ISTANA

Wednesday, 16 September 2015

Bocah Taman Kanak-Kanak Perokok Sering Pingsan.

Semarang, Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, mungkin peribahasa itu yang melekat pada bocah usia 5 tahun berinisial K yang tinggal di Gajah Barat VI, Kelurahan Pandean Lamper, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Kebiasaan ibunya bernama Sri Lestari (35) yang perokok berat ternyata ditiru anak ketiganya itu. Saat ditanya pihak Kelurahan soal perilaku anaknya, Lestari mengakui kemungkinan putranya mengikuti kebiasaan merokok yang memang sudah dilakukannya sejak 15 tahun itu. Lestari sulit lepas dari rokok bahkan saat menimang K, ia melakukannya sambil rokok. Dulunya waktu kecil sering sakit. Panas badan, digendong sambil merokok. Perilaku menyimpang itu sudah diketahui para tetangga sejak setahun terakhir. K biasanya merokok diperempatan ruko Jalan Gajah raya. Warga yang simpati berusaha mencari cara untuk menolong K agar tidak merokok. Salah satu warga bernama Ahmad Soleh mengatakan sudah koordinasi dengan pihak Kelurahan dan Kepolisian. Sudah kecanduan itu, mungkin setahunan lebih. Selain itu juga khawatir diikuti anak-anaknya. Di depan keluarganya. K memang tidak pernah merokok, ia selalu sembunyi-sembunyi. Lestari menambahkan pihak keluarga sudah pernah mengingatkan agar K tidak merokok, namun bocah tersebut ternyata tidak mau berhenti merokok dia enggak berani. Pihak kepolisian dari Polsek Gayamsari yang dipimpin oleh Kapolsek, Kompol Dili Yanto dan Lurah Pandean Lamper, Sri Indrayati sudah mendatangi pihak keluarga dan memberikan himbauan Biasanya K memunguti puntung rokok yang terjatuh di jalan atau dibuang di tempat sampah. Ia mengumpulkan dan membawanya ke perempatan atau emperan ruko kemudian mulai menghisapnya. Jika membeli di warung, K mengaku membeli rokok untuk kakaknya yang juga perokok. Dia ngambilin punya orang-orang di jalan, bawa korek dari rumah. Di warung dekat korek juga diambilin oleh K. Kebiasaan yang tidak biasa untuk anak usia 5 tahun itu ternyata membuat kesehatan K terganggu. Ia kerap pingsan setelah merokok satu puntung. Biasanya ia kejang kemudian duduk lalu meletakkan kepalanya di lantai atau tanah. Setelah sekitar 1 menit, ia bangun lagi dan kembali aktif seperti bocah-bocah biasanya. Sementara itu pihak kelurahan langsung mendatangi rumah Lestari menanggapi laporan warga. Lurah Pandean Lamper, Sri Indrayati menerangkan pihaknya dengan tegas mengatakan kepada Lestari agar menghentikan kebiasaan merokoknya.Tapi dia perokok berat, jadi mungkin tidak bisa langsung berhenti. Jadi kalau ibunya berhenti kan anaknya nanti ikut. Lestari mengatkan pihaknya sudah berusaha membawa ke rumah sakit dan pengobatan alternatif untuk menyembuhkan K yang sering pingsan. Namun hingga kini belum ada hasil karena K belum bisa berhenti merokok. Sudah diperiksakan ke daerah Jerakah, belum ada perubahan. Lestari juga minta obat tidur untuk K tidak boleh. Itu sering pingsan mungkin tidak kuat nikotinnya. Kapolsek Gayamsari, Kompol Dili Yanto menambahkan, kepolisian ikut datang ke rumah K untuk mendampingi pihak Kelurahan dan RT setempat. Kepolisian ikut mendamingi agar K ini dapat penanganan serius. Selain himbauan, pihak Kelurahan Pandean Lamper juga membantu K untuk mengobati kebiasaan buruk dan gangguan kesehatan. Sri menegaskan dirinya juga meminta KPAI untuk masalah tersebut. Sedang dibuat surat untuk KPAI sudah dilakukan pendekatan ke orang tua. Meminta perlindungan, ini juga harus dikemanakan. K tinggal bersama Ibu, Nenek, dan dua kakaknya sedangkan ayahnya sudah lama berpisah. Bocah TK tersebut termasuk hiperaktif dan menangis jika tidak mendapatkan rokok. Meski demikian saat ini orang tua K berjanji akan berusaha menghentikan kebiasaan merokok K.****

No comments:

Post a Comment