Monday, 7 September 2015
Buwas Diminta Tetap Ganas Di BNN.
Jakarta, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti berpesan agar Komjen Budi waseso tidak menghilangkan karakter tegas yang dimilikinya saat menjabat jabatan baru, yakni Kepala Badan Narkotika Nasional ( BNN).
Badrodin juga berpesan kepada pengganti Budi Waseso yakni Komjen Pol Anang Iskandar. Ia berharap Anang Iskandar melanjutkan kiprah penegak hukum yang sebelumnya dilakukan oleh Budi selama menjabat sekitar 7,5 bulan. Kiprah Bareskrim Polri sebagai garda depan penegakan hukum namun tetap melihat nilai-nilai keadilan di masyarakat.
Pesan tersebut disampaikan Badrodin dalam sambutannya pada serah terima sejumlah jabatan di internal Mabes Polri dan Kepala Daerah di Ruang Rupatama, Kompleks Mabes Polri Jakarta pada hari Senin ( 7/9) pagi. Kepada Komjen Budi Waseso sangat bangga dan mengapresiasi terhadap apa yang selama ini Anda lakukan saat menjabat Kepala Bareskrim. Segala kasus yang Anda tangani menunjukan eksistensi Polri. Dan diharapkan ke depan, sebagai Kepala BNN, melaksanakan hal yang sama seperti sebelumnya Tetap tampilkan karakter Anda yang tegas namun tetap dekat dengan masyarakat.
sebelumnya, Kapolri mengeluarkan telegram rahasia tertanggal 3 September 2015 dengan nomor ST/1847/IX/2015. Pada TR tersebut, Kapolri merotasi sebanyak 71 jabatan di lingkungan Mabes Polri. Salah satunya adalah jabatan Kabareskrim dari Komjen Budi Waseso diserahkan kepada Komjen Anang.
Pada akhir jabatannya sebagai Kabareskrim, Buwas sempat mengungkap kasus trafficking atau perdagangan manusia. Namun dirinya enggan membeberkan lebih jauh tangkapan barunya itu. Kasus tersebut nanti akan dipaparkan oleh Anang sebagai Kabareskrim baru.
Komjen Budi Waseso yang akrab disapa Buwas dikenal agresif menangani sejumlah kasus kriminal umum dan tindak pidana korupsi. Kasus yang ditangani oleh Buwas saat menjabat Kabareskrim, di antaranya memidanakan pimpinan KPK, serta mengungkap kasus dwelling time yang melibatkan sejumlah pejabat di Kementerian Perdagangan dan PT Pelindo II.
Mantan Kapolda Gorontalo itu mengungkapkan, kasus trafficking itu ada kaitan dengan kejahatan cybercrime, narkoba, dan beberapa kriminal lain. Pengungkapan itu juga menjadi bukti bahwa kinerja tim di Bareskrim tak terpengaruh dengan pergantian pimpinannya. Ini bukti keseriusan dalam hal penegakan hukum. Bahwa ada atau tidaknya tidak memengaruhi anggauta dalam hal penegakan hukum.
Buwas juga membeberkan perkembangan kasus yang menimpa sejumlah petinggi nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) seperti Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Nowel Baswedan, dan mantan Wamenkumham Denny Indrayana Bahkan, berkas kasus pimpinan nonaktif KPK tersebut sudah P-21 atau lengkap.
Kasus lain yang juga sudah selesai tahap pertama adalan penjualan kondensat bagian negara oleh SKK Migas dan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama ( TPPI). Penanganan kasus itu diakui oleh Buwas memakan waktu lama. Ia berharap Kabareskrim yang baru bisa menuntaskan kasus tersebut.
Sementara terkait penanganan kasus terhangat, kata Buwas, yakni dugaan korupsi di PT Pelindo II dan Pertamina Foundation sudah dibawa ketingkat penyidikan. bahkan sudah ada bukti-bukti yang mengarahkan seseorang menjadi tersangka.
Saat ini,lanjut Buwas,laporan terkait kerugian negara akibat kasus TPPI tengah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK ). Ini masih diolah oleh BPK. Secara resmi belum, tapi secara kasat sudah. Artinya kerugian negara sementara masih dalam hitungan kasar.
Sempat ada kabar bahwa mental penyidik Bareskrim jatuh saat Komjem Budi Waseso Dicopot. Namun itu dimentahkan pejabat baru Kabareskrim baru Komjen Anang Iskandar. Menurut Anang, penyidik patuh pada negara dan siapapun Kabariskrim-nya, bukan individu.
Menurut Anang, tidak ada, penyidik di tangan siapapun Kabariskrim-nya sama. Jangan khawatir itu, tetap melanjutkan apa yang dikerjakan oleh Budi Waseso. Dan juga Anang menipis anggapan bila dirinya tak akan mampu memimpin Bareskrim.****
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment