INDENPRES MEDIA ISTANA

Thursday 24 September 2015

Kapolri Sebut Sejumlah Daerah di Jateng Rawan Konflik Pilkada Serentak 2015.

Semarang, Enam daerah di Jawa Tengah masuk kategori rawan konflik pemilihan daerah ( pilkada ) serentak. Enam daerah tersebut meliputi Kabupaten Purbalingga, Klaten, Demak, Pekalongan, Kebumen, serta Kabupaten Boyolali. Hal itu diungkapkan oleh Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti. Dikatakan pula oleh Badrodin sebenarnya, secara umum, situasinya cukup kondusif. Namun upaya untuk menciptakan pemilihan yang aman dan damai terus dilakukan. Badrodin juga mengatakan, karakteristik masyarakat di daerah yang mudah terprovokasi harus terus diwaspadai. Sejauh ini, rumor yang berkembang adalah kerawanan perihal penolakan pasangan calon serta netralitas Komisi Pemilihan Umun. Seperti diketahui, 21 kabupaten dan kota di Jawa Tengah dijadwalkan menggelar pilkada serentak pada tanggal 9 Desember 2015 mendatang. Sebut saja pemilihan walikota dan wakil walikota di Semarang, Magelang, Surakarta, Salatiga, dan Pekalongan. Oleh karena itu, Badrodin meminta intelijen Polri maupun TNI mendalami persoalan tersebut. Badrodin juga meminta personel melakukan langkah-langkah deteksi dini. Upaya itu perlu dilakukan agar persaingan bisa berjalan sehat. Sekali lagi, setiap daerah memiliki karakter yang berbeda. Antisipasi wajib ditempuh. Kemudian, ada pemilihan bupati dan wakil bupati di Kabupaten Semarang, Rembang, Kebumen, Purbalingga, Boyolali, Kendal, Blora, Pekalongan, Demak, Sukoharjo, Wonogiri, Wonosobo, Purworejo, Klaten, Pemalang, serta Grobogan. Sementara itu, beberapa waktu lalu, Polresta Solo menyatakan siap menggelar pengamanan dan pengawasan pemilihan walikota dan wakil walikota pada tanggal 9 Desember 2015 mendatang. Kapolresta Solo, Kombes Pol Ahmad Lutfi, mengatakan dari sekitar 1.000 tempat pemungutan suara ( TPS ) yang ada, pihaknya memprioritaskan 10 titik. Lutfi menambah 10 TPS masuk kategori rawan satu lantaran beberapa sebab. Diantaranya, merupakan domisili calon walikota dan wakil walikota, berlatar belakang konflik politik, serta berlokasi di dekat kantor partai tertentu. Sebanyak 10 TPS tersebut, ungkapnya, masuk kategori rawan satu. Dikatakan pula oleh Lutfi akan perbanyak jumlah personel dan melakukan pengawasan tertentu di TPS-TPS tersebut. Meski begitu, Lutfi belum merinci lokasi dan sebaran TPS rawan satu yang dimaksud. Secara keseluruhan, untuk pengamanan pilkada, Polresta Solo bakal mengerahkan 781 personel. Jumlah tersebut belum ditambah personel dari TNI, Brimob, dan Kopassus.****

No comments:

Post a Comment