INDENPRES MEDIA ISTANA

Friday 17 April 2020

Perbankan RI Mulai Cicipi Getirnya Pandemi Corona.


Jakarta.-------Dalam Survei Perbankan Bank Indonesia (SPBI) pertumbuhan kredit diperkirakan melambat. Tahun 2020 akan menjadi masa yang sulit bagi industri perbankan Tanah Air.

Bank Indonesia (BI) kemarin merilis SPBI untuk periode kuartal pertama tahun ini. Survei tersebut mengindikasikan adanya perlambatan pertumbuhan kredit baru pada kuartal I-20.

"Berdasarkan jenis penggunaan, melambatnya pertumbuhan permintaan kredit baru bersumber dari seluruh jenis kredit, dengan penurunan terbesar pada jenis kredit konsumsi" tulis BI dalam laporan tersebut.

Namun kebijakan penyaluran kredit pada kuartal II-2020 diperkirakan lebih longgar. Pelonggaran standar penyaluran kredit terutama akan dilakukan untuk jenis kredit modal kerja (KMK) dan juga kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Aspek kebijakan penyaluran kredit yang akan diperlonggar pada kuartal II-2020 yaitu suku bunga kredit, biaya persetujuan kredit, jangka waktu kredit serta plafon kredit. Namun di sisi lain, untuk aspek premi kredit berisiko, perjanjian kredit, agunan, dan persyaratan administrasi diperkirakan lebih ketat pada kuartal II nanti.

Pelonggaran suku bunga kredit sejalan dengan kebijakan moneter BI yang memang longgar. Dalam rangka untuk menstimulasi ekonomi dalam negeri, BI memangkas suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate ( BI 7-DRRR) sebesar 50 basis poin menjadi 4,5% di sepanjang tahun ini.

Pada 2020 ini, posisi (stance) kebijakan moneter BI adalah longgar. Kelonggaran diberikan dalam rangka meredam ancaman goyahnya perekonomian akibat pandemi corona yang kian merebak di Tanah Air. (RZ/WK )****

No comments:

Post a Comment