INDENPRES MEDIA ISTANA

Friday 17 April 2020

Jokowi Masukkan Pekerja Sektor Pariwisata Sebagai Penerima Bansos.

Jakarta.-----Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya untuk menyiapkan sejumlah stimulus ekonomi bagi pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang tertekan virus corona. Pasalnya, sektor pariwisata adalah yang paling keras mendapat hantaman wabah yang disebabkan virus COVID-19 ini.

Selain itu, Jokowi juga meminta agar pekerja di sektor pariwisata mendapatkan bantuan dari program perlindungan sosial yang digelontorkan pemerintah. Seperti yang diketahui, Jokowi telah memberikan program bantuan untuk korban terdampak corona seperti Kartu Pra Kerja, bantuan langsung tunai (BLT) serta bansos.

Perintah Jokowi tersebut disampaikannya baru-baru ini dalam pembukaan Rapat Terbatas tentang Mitigasi Dampak Covid-19 Terhadap Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Istana Merdeka, baru-baru ini. Keputusan ini diambil demi mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri tersebut.

"Perlu stimulus ekonomi untuk pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, ini dibuat agar mereka bisa bertahan dan tidak terjadi PHK besar-besaran," ucap Jokowi.
Ia juga mengingatkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama untuk melakukan realokasi anggaran.

Relokasi anggaran diperlukan guna membuat program khusus untuk membantu pekerja di sektor pariwisata. "Dampak paling berat akibat covid-19 (virus corona) ini dirasakan sektor pariwisata, baik hotel, restoran," jelasnya. "Makanya langkah mitigasi perlu segera secepatnya dilakukan."

Lebih lanjut, Jokowi bahkan memperkirakan jika pelemahan di industri pariwisata ini akan berlangsung sampai akhir tahun 2020. Namun, ia optimis apabila sektor ini akan kembali menggeliat tahun depan.

"Optimisme ini yang harus diangkat," tutur Jokowi. "Jangan sampai terjebak pada masalah covid-19 ini sehingga booming yang akan muncul setelah covid-19 selesai tidak bisa dimanfaatkan secara baik."

Sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani menyatakan sebanyak 1.139 hotel anggota PHRI di seluruh Indonesia tutup operasional sementara akibat penyebaran virus corona per Jumat (3/4). Selain itu, sebanyak 286 usaha restoran, tempat wisata, dan hiburan juga mengambil langkah serupa.

Keputusan itu terpaksa diambil lantaran sepi pengunjung. "Rata-rata mereka mengikuti kebijakan tanggap darurat dari pemerintah daerah masing-masing," ungkapnya. (RZ/WK)****

No comments:

Post a Comment