INDENPRES MEDIA ISTANA

Wednesday 22 April 2020

Jokowi Buka-bukaan Soal Larangan Mudik 2020.


Jakarta.-----------Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melarang seluruh elemen masyarakat melakukan kegiatan mudik untuk tahun ini sebagai upaya untuk menekan penyebaran wabah Covid-19.

Hal tersebut ditegaskan Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan topik pembahasan lanjutan pembahasan antisipasi mudik melalui video conference di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Apa alasan Jokowi akhirnya memutuskan untuk melarang mudik?

"Dari hasil kajian-kajian yang ada di lapangan, pendalaman di lapangan, dari hasil survei Kementerian Perhubungan, disampaikan yang tidak mudik 68%," kata Jokowi mengawali rapat terbatas, baru-baru ini.

"Yang tetap bersikeras mudik 24%, yang sudah mudik 7%. Artinya masih ada angka sangat besar 24% lagi," katanya.

Jokowi menegaskan bahwa pemerintah sebelumnya telah menerbitkan larangan mudik bagi seluruh aparatur sipil negara (ASN), TNI, Polri, hingga jajaran pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Pada rapat hari ini, saya ingin menyampaikan juga mudik semuanya akan kita larang. Oleh sebab itu saya minta persiapan-persiapan yang berkaitan dengan ini mulai disiapkan," jelasnya.

Keputusan larangan mudik ini akan berlaku efektif pada Jumat, 24 April 2020 mendatang. Pemerintah, pun telah mengatur sanksi secara bertahap bagi siapapun yang melanggar kebijakan tersebut.

"Kalau bahasa keren militer adalah bertahap, bertingkat, dan berlanjut. Jadi tidak ujug-ujug begini, karena semua harus dipersiapkan secara matang," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers

Menteri Perhubungan Ad Interim ini mengemukakan, pengenaan sanksi baru akan berlaku efektif pada 7 Mei 2020.

"Jadi mulai 24 ini, itu akan berlaku larangan mudik. Walaupun sudah hampir tiga minggu ini kita melakukan PSBB," ujar Luhut.

Ia menegaskan akan segera menyiapkan aturan teknis bersama para pemangku kepentingan untuk mengakomodir kebijakan tersebut. Termasuk, upaya agar arus logistik ke berbagai daerah tidak terhambat.

"Saya ulangi, termasuk memastikan arus logistik agar jangan sampai terhambat. Dalam hal ini jalan tol tidak akan pernah ditutup, tapi dibatasi hanya untuk kendaraan logistik atau yang berkaitan dengan kesehatan," tegasnya. ( RZ/WK )***

No comments:

Post a Comment