INDENPRES MEDIA ISTANA

Thursday, 22 November 2012

Teror Solo Sasaran Di SMA.

Solo- Jawa Tengah.
        Setelah Polsek Pasar Kliwon diteror bom, teror serupa muncul di SMA Warga di Jalan Monginsidi, Kepatihan Kulon, Jebres, Solo, baru-baru ini pada pukul 09.30 WIB. Ancaman bom ke SMA Warga disampaikan melalui pesan singkat atau SMS ( short message  serive). Sekolah yang dulunya bernama Tiong Hwa Hwee Kwan ini terletak di dekat Gereja Kepunton yang diterjang teror bom September 2011 lalu.
          Kapolresta Surakarta Kombes Asjima'in meminta warga masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena gangguan keamanan meninggi. Seluruh masyarakat minta untuk segera melaporkan hal-hal yang mencurigakan.
             SMS ancaman bom ke SMA Warga ini dikirim berkali-kali ke nomor handphone Riyana, guru di SMA tersebut. Pengirim SMS adalah Sr. Riyana menerima ancaman sejak Sabtu (18/11 ) namun baru melaporkannya. SMS terakhir menyatakan bom sudah diletakkan di SMA Warga dan akan meledak pukul 11.00 WIB.
             Riyana lalu melapor ke atasannya. Pihak Sekolah kemudian menghubungi polisi.Setelah dua jam menyisir SMA Warga, polisi tidak menemukan secuil pun bahan peledak.
              Polisi mendalami keterkaitan ancaman bom SMA Warga dan penemuan bom di Mapolsek Pasar Kliwon, pada hari Selasa lalu ( 20/11 ). Tapi secara keseluruhan, Kota Solo kondusif. Penemuan bom rakitan dan teror melalui SMS ini tidak berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat.
             Atas kejadian di Mapolsekta Pasar Kliwon, Asjima'in membantah pihaknya kecolongan. Kejadian seperti itu bisa menimpa siapa saja.
             Secara terpisah, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Bambang Rudi Pratiknyo menjelaskan bahwa "bom" di Polsek Pasar Kliwon sudah diteliti oleh tim Gegana Polda Jateng. Komponen utama "bom " itu adalah tabung gas elpiji 3 Kg yang sudah dibongkar dan diisi black powder atau sejenis bubuk mesiu, potasium sulfat, serta serbuk lain yang bisa menimbulkan efek ledakan.
             Meski materialnya memiliki unsur sebagai bom, Bambang menyatakan tabung gas ini belum bisa disebut bom. Pasalnya, serbuk mesiu, kabel, dan detonatornya tidak terangkai. Selain itu, tabung gas 3 Kg memiliki ketebalan yang tidak mampu dijebol oleh bubuk mesiu sebsnyak yang ditemukan di Solo. Menurut Bambang kalau pun meledakkan, ledakan dari tabung tidak akan menimbulkan korban., hanya menimbulkan suara yang keras saja.
              Menurut Bambang isi serbuk sekitar seperempat dari kapasitas tabung. Tabung ini dilengkapi switcher atau saklar pemicu ledakan, detonator, kabel, dan lainnya. ( Andu ).

No comments:

Post a Comment