INDENPRES MEDIA ISTANA

Tuesday, 6 November 2012

Petani Tuntut Proyek Rel Ganda Diminta Dihentikan.

Semarang-Jawa Tengah.
         Pelaksanaan pembangunan double track jalur kereta api, diduga mengakibatkan banjir. Warga Desa Jamus dan Desa Bandungrejo, Kecamatan Mranggen - Demak sangat geram, mereka menuntut proyek tersebut segera dihentikan.
          Warga tersebut marah dipicu akibat penutupan saluran pembuangan dan irigasi. Puluhan hektar sawah milik petani terendam banjir, akibat saluran air irigasi atau pembuangan ditutup oleh pelaksana proyek pembangunan double track. Proyek pembangunan double track sepanjang jembatan di wilayah Desa Jamus sampai Desa Bandungrejo, telah menutup sejumlah saluran pembuangan dari persawahan, sehingga air kembali membanjiri sawah.
           Hal itu diungkapkan oleh Ketua Kelompok Tani Tlogorejo Desa Jamus, zaenuri. Dijelaskan pula oleh Zaenuri bahwa mereka menuntut pembangunan proyek oleh PT Kereta Api Indonesia ( KAI ) segera dihentikan.
           Akibat banjir tersebut, ungkap Zaenuri, sebanyak 20 hektar lebih sawah milik petani terendam. Tanaman seperti Padi, Jagung, dan palawija lain yang ditanam petani menjadi membusuk. Petani menanggung kerugian hingga ratusan juta rupiah.
            Hal senada dikeluhkan Ketua Kelompok Tani Sidodadi Desa Bandungrejo, Slamet. Menuntut agar saluran irigasi segera dibuka kembali dan mengganti rugi tanaman yang sudah busuk akibat terendam.
             Aksi demo berlangsung cukup lama, karena belum ada tanggapan dari pelaksana proyek, para petani semakin marah, mereka mengancam pelaksana proyek agar segera membuka saluran irigasi yang ditutup.
              Saat berlangsungnya adu argumen, pelaksana proyek double track dari PT Indra Putra Persada hampir kewalahan memberikan pengertian kepada para petani. Dan beruntung Kepala Desa Jamus, Muhammad zaid turun ke lapangan. Dan langsung melakukan memediasikan kepentingan kedua belah pihak.
              Sementara itu Korlap Satker Pelaksanaan Proyek Double Track wilayah Demak- Purwodadi, Dedy mengakui harus membicarakan dulu persoalan tersebut dengan warga setempat dengan pihak desa untuk mencari titik terang persoalan tersebut. ( Andu ).

No comments:

Post a Comment