INDENPRES MEDIA ISTANA

Wednesday, 28 November 2012

Progam 2 Desember 2012 Tanpa Bensin Bersubsidi.

Semarang- Jaewa Tengah.
        Pada tanggal 2 Desember 2012 tinggal 2 hari lagi. Jika program Sehari Tanpa Bensin Bersubsidi yang digelar pada hari Minggu, 2 Desember 2012, benar-benar dilaksanakan, alangkah kacaunya negeri ini. Sebab, jangankan masyarakat, petugas SPBU saja tidak mengetahui program tersebut. Apalagi setelah pejabat pemerintah maupun Pertamina hanya menyebut program ini baru wacana.
          Pengelola SPBU enggan memberikan keterangan menyangkut kelangkaan BBM bersubsidi dengan program Sehari Tanpa Bensin Bersubsidi tersebut. Mereka takut salah ngomong yang bersiko terhadap pekerjaan.
           Sejumlah petugas SPBU yang ada di Semarang dan Jakarta mengaku tidak tahu dengan program 2 Desember 2012 tersebut, karena memang tidak ada sosialisasi. Program ini digulirkan oleh BPH Migas guna membatasi komsumsi BBM bersubsidi yang sudah melebihi kuota dalam bulan berjalan.
           Program Sehari Tanpa Bersubsidi ini diwacanakan untuk diberlakukan diJawa- Bali dan lima kota besar di luar  Jawa antara lain, Medan, Batam, Palembang, Balikpapan, dan Makasar pada pukul 06.00 sampaijam 18.00 WIB. Selama program berlangsung, SPBUtetp beroperasi, namun hanya melayani pembelian bensin non- subsidi, misalnya pertamax.
           Sementara pengamatan perminyakkan, Kurtubi, meminta BPH  Migas, membatalkan program tersebut karena dinilai tidak akan efektif  Menurut Kurtubi bahwa selamai ini bahwa tidak tertutup kemungkinan menimbulkan gejolak sosial. Sebab, masyarakat bisa beli bensin sebelum pada tanggal  2 desenber 2012.
          Assitant Manager External Relation Pertamanima Pemasaran Jawa Tengah dan DIY Heppy Wulansari mengatakan bahwa Pertamina  bahwa Pertamina juga mewaspadai spekulan serta kemungkinan terjadinya pembelian premium dipembelian premium terjadinya pembelian premium di luar kebutuhan menjelang 2 Desember 2012 jika programpenghematan benar-benar dilaksanakan.
            Heppy berharap masyarakat tidak perlu panik. Sebab, SPBU tidak melayani penjualan premium hanya 12 jam atau pukul 06.00 sampai18.00 WIB.Selama gerakan ini, SPBU hanya diperbolehkan melayani penjualan solar serta BBM non subsidi.
            Menurut Heppy selama ini sebenarnya penjualan BBM pada hari Minggu tidak begitu banyak, karena justru yang paling banyak pada hari Senin.
              Pengamat kebijakan publik,  Agus Pambagio, juga meminta pemerintah membatalkan program tersebut. Agus menyebut ini kebijakan panik dan lebih dibatalkan.Kebijakan itu akan merugikan angkutan umum. Menurut Agus bagaimana angkutan umum mencari BBM di hari Minggu. Apakah mesti menimbum, kan tidak boleh.
              Agus lantas mengusulkan pemerintah menaikkan saja harga BBM bersubsidi menjadi Rp 6 ribu  perliter atau pendistribusian BBM secara tertutup dengan memakai teknologi informasi. ( Andu ).

No comments:

Post a Comment