Monday, 4 May 2020
Kekebalan Aktif, Strategi Pencegahan dan Nilai-nilai Ketuhanan di Balik Wabah Covid-19.
Semarang. Jateng.----SEBELUMNYA kita harus memahami dulu apa itu kekebalan/imunitas aktif. Ada dua
kekebalan/imunitas aktif, yaitu imunitas aktif alami terjadi jika seseorang setelah terpapar penyakit, maka sistem imunitas memproduksi antibodi dan limfosit khusus. Imunitas ini dapat bersifat seumur hidup, seperti pada orang yang terpapar virus cacar, virus campak, dll. Berbeda dengan imunitas aktif alami, imunitas aktif buatan timbul karena adanya rangsangan dari virus yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui pemberian vaksin, yang kemudian mengaktifkan sistem imun di dalam tubuh.
Vaksin adalah suatu substansi (virus/bakteri yang dilemahkan), yang diberikan saat pelaksanaan program imunisasi, merupakan jenis intervensi medis untuk memunculkan kekebalan terhadap bakteri atau virus penyebab penyakit tertentu. Upaya imunisasi telah terbukti secara medis efektif dalam mencegah infeksi dan kematian, akibat penyakit menular. Program imunisasi juga merupakan hal penting dalam upaya pengendalian dan pemberantasan penyakit sehingga penularan penyakit menjadi lebih jarang, atau bahkan diberantas dari lingkungan masyarakat.
Wanita tertua yang masih hidup mengungkapkan rahasia umur panjang
Recardio
Diabetes akan hilang sekali dan untuk selamanya!
Diabmine
Metode dokter yang mengejutkan dunia! Diabetes hilang selamanya
Suganorm
Meskipun demikian, masih ada sedikit peluang munculnya suatu kondisi atau reaksi tubuh setelah imunisasi, yang banyak dikhawatirkan orang. Hal tersebut dikenal dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). KIPI adalah serangkaian reaksi, biasanya berupa peradangan dalam tubuh setelah imunisasi. Untungnya, reaksi KIPI cenderung ringan dan dapat membaik dengan sendirinya.
Penulis berpendapat, bahwa kejadian mewabahnya Covid-19 adalah proses pemberian vaksin oleh alam kepada manusia dengan segala reaksi tubuh yang ditimbulkannya, dari gejala klinis ringan sampai dengan gejala klinis berat. Dapat dianalogikan bahwa, reaksi tubuh yang ditimbulkan akibat “vaksin” alami Covid-19 sebagai “KIPI”.
Apa itu Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)?
KIPI adalah salah satu reaksi tubuh pasien yang tidak diinginkan yang muncul setelah pemberian vaksin. KIPI dapat terjadi dengan tanda atau kondisi yang berbeda-beda. Mulai dari gejala efek samping ringan hingga reaksi tubuh yang serius, seperti anafilaktik (alergi parah) terhadap kandungan vaksin. Perlu diingat, KIPI tidak selalu terjadi pada setiap orang yang di vaksin. Munculnya gejala klinis ringan cenderung lebih sering terjadi dibandingkan reaksi radang atau alergi serius terhadap vaksin.
Gejala KIPI Berdasarkan Penyebabnya:
Gejala KIPI yang ringan dapat bersifat lokal atau sistemik. KIPI ringan bersifat lokal dapat berupa rasa nyeri, kemerahan dan pembengkakan di area tubuh yang mengalami infeksi, setelah diberikan imunisasi. Sedangkan respon sistemik dapat berupa munculnya demam, sakit kepala, lemas, atau rasa tidak enak badan. KIPI ringan biasanya terjadi sesaat setelah diberikan vaksin dan dapat membaik sangat cepat dengan pengobatan, untuk mengurangi gejala ataupun tidak.
Sedangkan gejala KIPI berat cenderung langka terjadi, tapi bisa menimbulkan dampak yang serius. KIPI berat pada umumnya disebabkan oleh respon sistem imun terhadap vaksin, dan menyebabkan reaksi alergi berat terhadap bahan vaksin, menurunkan trombosit, menyebabkan kejang, dan hipotonia. Semua gejala KIPI berat dapat diatasi dan sembuh secara total tanpa adanya dampak jangka panjang. Walaupun dapat terjadi dalam waktu yang sangat berdekatan setelah imunisasi, pemberian substansi vaksin bukanlah satu-satunya faktor yang memunculkan KIPI. (MG/RZ?WK)**
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment