INDENPRES MEDIA ISTANA

Wednesday, 27 May 2020

Mulai Hari ini, Jokowi Sebar TNI-Polri Disiplinkan Warga +62.

Jakarta.-----Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, mulai hari ini, prajurit TNI dan anggota Polri akan disebar ke titik-titik keramaian untuk senantiasa mengingatkan masyarakat dalam menerapkan kedisiplinan protokol kesehatan. Hal itu merupakan bagian dari kesiapan prosedur tatanan baru atau new normal di sarana publik. Demikian disampaikan Jokowi, baru-baru ini.

"Sebagai kesiapan penerapan prosedur standar tatanan baru atau new normal di sarana publik, mulai hari ini para anggota TNI dan Polri akan disebar ke titik-titik keramaian untuk senantiasa mengingatkan masyarakat dalam menerapkan kedisiplinan protokol kesehatan," ujarnya.

Untuk itu, Jokowi meninjau salah satu sarana publik di Jakarta, yaitu Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) di Bundaran Hotel Indonesia, aru-baru . Turut mendampingi Jokowi antara lain Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis.

"Masyarakat yang memasuki titik-titik keramaian seperti mal, pasar, atau stasiun harus lebih disiplin untuk mengikuti protokol kesehatan tersebut," kata Jokowi.

"Pelaksanaan pendisiplinan masyarakat ini tidak hanya digelar di Jakarta, tapi pada 1.800 obyek di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota," lanjutnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengungkapkan new normal di tengah pandemi Covid-19 masih sebatas wacana. Demikian disampaikan Mahfud dalam acara Halal bi Halal IKA UNS yang disiarkan di kanal Youtube Universitas Negeri Sebelas Maret, baru-baru ini.

"Sekarang ini pemerintah, saya katakan sebagai Menko Polhukam, ada wacana, belum keputusan wacana bagaimana tentang new normal ini," kata Mahfud saat memberikan sambutan.

Menurut dia, ada tiga jenis pemodelan matematis terkait penyebaran virus corona baru penyebab Covid-19 dalam sidang kabinet beberapa waktu lalu. Ketiga model itu diajukan oleh Kementerian Keuangan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, hingga Kantor Staf Presiden.

"Dan ketemu semua. Oh ini ada penurunan kalau ada pembatasan gerakan. Semua bisa diitung, Jakarta kan sekarang 0,9, tapi di sisi lain ada yang tinggi sekali seperti di Gorontalo, di Jatim," kata Mahfud.

Ia menyatakan, saat ini pemerintah sedang berpikir bagaimana masyarakat tetap hidup normal dengan fakta virus corona masih berada di tengah-tengah masyarakat.

Eks Ketua Mahkamah Konstitusi ini pun tak menampik bila wacana new normal itu diperdebatkan oleh banyak pihak. Mahfud menilai wajar bila wacana tersebut masih menjadi perdebatan di tengah-tengah masyarakat.

Bahkan, Mahfud mencontohkan bahwa sesama dokter anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) masih berbeda pendapat terkait wacana tersebut.

"Bagaimana yang terbaik? Mari kita diskusikan. Belum ada keputusan apapun soal itu, semua masih wacana dan kontroversi masih ada. Tapi kita harus hadapi itu," kata Mahfud. (RZ.WK )***

No comments:

Post a Comment