Walikota meminta warga untuk tetap di rumah.
Ziarah makam diganti melalui doa yang dikirim dari rumah.
Pesan itu tampaknya tidak pedulikan oleh sebagian besar warga Kota Semarang.
Dalam pengamatan, beberapa makam di Kota Semarang masih dipadati peziarah.
Satu di antarnya yakni TPU Bergota Semarang.
Ratusan kendaraan bermotor terparkir di pinggir jalan area makam.
Begitupula puluhan mobil terparkir di pinggir jalan depan makam.
Puluhan pedagang terdiri dari penjual bunga tabur, pedagang makanan dan minuman ikut mengais rezeki dari ramainya makam bergota.
Pun dengan puluhan pengemis yang duduk di beberapa sudut pintu masuk makam.
Peziarah, Mahfud (31) menuturkan, momen lebaran idul fitri sudah menjadi tradisi di keluarga besarnya untuk ziarah ke makam keluarga di Bergota.
Kendati ada wabah virus Corona, namun dia menilai sepanjang mematuhi protokol kesehatan pergi ziarah ke makam bisa dibilang aman.
Di area sekitar makam juga disediakan air dan sabun untuk cuci tangan.
"Insya Allah, kalau pakai masker jangan berdesak-desakan, jangan ada kontak fisik, hindari kerumunan pasti aman kog," terang warga Semarang Barat ini pada hari Minggu (24/5/2020) kemarin.
Peziarah lain, bibah (23) mengaku ada ketakutan untuk pergi ziarah ke makam saat Idul Fitri lantaran pasti ramai.
Apalagi masa pandemi virus Corona seperti saat ini.
Tetapi dia tetap pergi ke makam bersama ibunya sebab kegiatan ziarah hanya dilakukan setahun sekali.
"Ke sini kan setahun sekali jadi kami sempatkan. Untuk menghindari kerumunan kami ke sini agak siang jadi sudah lumayan sepi," bebernya.
Selain di TPU Bergota Semarang , TPU lain seperti makam Tugurejo Kecamatan Tugu dan makam Karanganyar Kecamatan Tugu juga tampak dipadati peziarah.
Puluhan kendaraan terparkir di depan pintu masuk di dua pemakaman tersebut. (RZ/WK )***
No comments:
Post a Comment