INDENPRES MEDIA ISTANA

Wednesday, 18 August 2021

Mahfud MD : Peristiwa Afganistan Memberi Warning kepada Kita.


INDENPERS MEDIA ISTANA, JAKARTA---------Menko Polhukam Mahfud Md menyampaikan apa yang terjadi di Afganistan saat ini menjadi suatu peringatan bagi bangsa Indonesia. Peringatan bahwa mengelola negara tidaklah mudah.

Hal itu disampaikan Mahfud saat live Instagram bersama artis Daniel baru- baru ini. Awalnya, Mahfud menjelaskan mengenai ideologi asing yang mulai mengganggu keutuhan Indonesia.

"Kalau bicara keutuhan kita sebagai bangsa, ideologi asing itu mulai mengganggu kita, karena sudah ada yang berpikir Pancasila ini sudah ndak cocok. Yang lebih cocok itu liberalisme. Ada lagi yang bilang tidak cocok, yang lebih cocok komunisme. Ada juga sekarang yang berkembang misalnya islamisme... apa namanya, islamic state, negara-negara agama. Nah, itu tantangan bagi kita," kata Mahfud.

Mahfud lalu berbicara mengenai peristiwa yang terjadi di Afganistan. Dari peristiwa tersebut, kata Mahfud, ada sebuah peringatan bahwa mengelola negara bukanlah hal yang mudah.

"Tetapi saya kira peristiwa yang sekarang terjadi di Afganistan itu memberi warning kepada kita, hati-hati mengelola negara itu tidak mudah, begitu negara ini dulu dikendalikan oleh orang lain, dikendalikan oleh Amerika, begitu Amerika pergi, mereka hancur, mau hancur sendiri," ujarnya.

Mahfud mengatakan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia yang dapat mempersatukan segala perbedaan. Pancasila, sebut Mahfud, tidak mengurangi hak warga negara Indonesia untuk menganut kepercayaan menurut agama masing-masing.

"Nah, bagaimana kalau kita menjaga ketangguhan ini dengan tetap, mumpung ini Hari Proklamasi Kemerdekaan, kita punya ideologi Pancasila sebagai pemersatu, sama sekali tidak mengurangi hak Anda untuk melaksanakan ajaran agama masing-masing. Tidak sama sekali mengurangi Anda untuk menikmati kekayaan alam yang tersedia," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Ghani diketahui meninggalkan Kabul ketika Taliban mendekati Ibu Kota. Taliban akhirnya memasuki kota dan mengambil alih istana presiden. Taliban menyegel kemenangan militer nasional hanya dalam 10 hari.

Taliban telah melakukan serangan kilat di negara itu. Pasukan pemerintah Afganistan runtuh tanpa dukungan militer AS.

Amerika Serikat akan menyelesaikan penarikan pasukannya sesuai dengan tenggat 31 Agustus yang ditetapkan oleh Presiden Joe Biden.

Pengambilalihan segera oleh Taliban memicu ketakutan dan kepanikan di Kabul. Penduduk takut akan stigma Islam garis keras kelompok itu, yang diberlakukan selama pemerintahan 1996-2001.

Sementara itu, Presiden Ghani m


engatakan Taliban telah menang karena berhasil menduduki kantor Kepresidenan. Ghani mengatakan Taliban bertanggung jawab penuh terhadap apa yang mereka lakukan.

"Taliban telah menang dengan penghakiman pedang dan senjata mereka dan sekarang bertanggung jawab atas kehormatan, properti, dan pertahanan diri warga negara mereka," kata Ghani baru- baru ini.(RZ/WK)***

No comments:

Post a Comment