Semarang,
Data yang
masuk ke Dinas Kesehatan mengungkapkan,rata-rata warga yang datang ke posko
kesehatan yang sengaja didirikan di kawasan bencana. Warga yang memeriksakan
diri didominasi oleh balita anak-anak dan lansia.
Ada belasan
posko kesehatan yang dibangun di tujuh kecamatan Tugu, Semarang Utara,
Gayamsari, Semarang Timur, Pedurungan dan Gunungpati. Satu kecamatan, memiliki
satu hingga tiga posko kesehatan.
Hal itu
diunkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinkes
Semarang, dr Mada Gautama. Dikatakan pula oleh dr Mada, setiap posko kesehatan.
Jenis penyakitnya masih didominasi penyakit ISPA, seperti flu, penyakit kulit,
dan gangguan oto dan sendi.
Dr Mada
seperti Gunungpati,hanya ada satu posko, yakni dari Puskemas Sekaran.Sedangkan
posko lain terletak di kelurahan Mangkangwetan, Mangunharjo, Dadapsari,
Kuningan, Bandarharjo, Kaligawe, Tambaklorok, Genuksari, Gebangsarii, Kemijen,
Mlatiharjo, Muktiharjo Kidul, dan lainnya.Jumlah posko tersebut, masih bias
bertambah jika lurah atau camat menghendakinya.
Menurut dr
Mada, satu posko dijaga oleh dokter, perawat, administrasi, dan driver yang
berasal dari puskemas terdekat. Jika masih kekurangan tenaga, maka dapat diambilkan
tenaga dari puskemas lain. Dinkes juga dibantu oleh kader-kader kesehatan dalam
menginformasikan keberadaan posko kesehatan kepada warga di wulayah nencana.
Dikatakan pula oleh dr Mada,
kalau lurah dan camat menghendaki dibangun poslo pihaknya siap melakukannya,
Namun minta lokasi posko minimal bias di akses oleh mobil Puskemas Keliling.
Dengan tujuannya untuk mempermudah evakuasi dan distribusi obat.
Dr Mada mengaku jika anggaran
yang disediakan Dinkesdalam menghadapi bencana hal ini, jauh lebih besar
ketimbang tahun lalu. Menurut dr Mada, dulu hanya beberapa daerah saja yang
tergenang, sehingga anggaran bencana cukup sedikit. Sedangkan stok untuk jenis
obat flu, batuk, vitamin, dan kulit juga disediakan lebih banyak.
Dijelaskan oleh dr Mada, sempat mengalami
kekurangan tenaga kesehatan karena semua puskemas siaga di posko masing-masing.
Akhirnya, datangkan tenaga dari puskemas dari kecamatan lain. Alhamdulillah
bias mengartasinya, bahkan sampai ada yang keliling menggunakan motor barang
untyk mendatangi warga di rumahnya.
Menurut dr Mada, anggaran yang
dikeluarkan sekarang jauh meningkat ketimbang tahun lalu.Angka pastinya agak
lupa,tapi masyarakat tidak perlu khawatir fasilitas kesehatan mereka masih
dalam kondisi aman. Termasuk untuk alat kesehatan dan obat. (***).
.
No comments:
Post a Comment