INDENPRES MEDIA ISTANA

Friday 31 January 2014

POSKO KESEHATAN SEMARANG DIDOMINASI PENYAKIT ISPA.



Semarang,
            Data yang masuk ke Dinas Kesehatan mengungkapkan,rata-rata warga yang datang ke posko kesehatan yang sengaja didirikan di kawasan bencana. Warga yang memeriksakan diri didominasi oleh balita anak-anak dan lansia.
            Ada belasan posko kesehatan yang dibangun di tujuh kecamatan Tugu, Semarang Utara, Gayamsari, Semarang Timur, Pedurungan dan Gunungpati. Satu kecamatan, memiliki satu hingga tiga posko kesehatan.
            Hal itu diunkapkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Semarang, dr Mada Gautama. Dikatakan pula oleh dr Mada, setiap posko kesehatan. Jenis penyakitnya masih didominasi penyakit ISPA, seperti flu, penyakit kulit, dan gangguan oto dan sendi.
            Dr Mada seperti Gunungpati,hanya ada satu posko, yakni dari Puskemas Sekaran.Sedangkan posko lain terletak di kelurahan Mangkangwetan, Mangunharjo, Dadapsari, Kuningan, Bandarharjo, Kaligawe, Tambaklorok, Genuksari, Gebangsarii, Kemijen, Mlatiharjo, Muktiharjo Kidul, dan lainnya.Jumlah posko tersebut, masih bias bertambah jika lurah atau camat menghendakinya.
            Menurut dr Mada, satu posko dijaga oleh dokter, perawat, administrasi, dan driver yang berasal dari puskemas terdekat. Jika masih kekurangan tenaga, maka dapat diambilkan tenaga dari puskemas lain. Dinkes juga dibantu oleh kader-kader kesehatan dalam menginformasikan keberadaan posko kesehatan kepada warga di wulayah nencana.
Dikatakan pula oleh dr Mada, kalau lurah dan camat menghendaki dibangun poslo pihaknya siap melakukannya, Namun minta lokasi posko minimal bias di akses oleh mobil Puskemas Keliling. Dengan tujuannya untuk mempermudah evakuasi dan distribusi obat.
Dr Mada mengaku jika anggaran yang disediakan Dinkesdalam menghadapi bencana hal ini, jauh lebih besar ketimbang tahun lalu. Menurut dr Mada, dulu hanya beberapa daerah saja yang tergenang, sehingga anggaran bencana cukup sedikit. Sedangkan stok untuk jenis obat flu, batuk, vitamin, dan kulit juga disediakan lebih banyak.
Dijelaskan oleh dr Mada, sempat mengalami kekurangan tenaga kesehatan karena semua puskemas siaga di posko masing-masing. Akhirnya, datangkan tenaga dari puskemas dari kecamatan lain. Alhamdulillah bias mengartasinya, bahkan sampai ada yang keliling menggunakan motor barang untyk mendatangi warga di rumahnya. 
Menurut dr Mada, anggaran yang dikeluarkan sekarang jauh meningkat ketimbang tahun lalu.Angka pastinya agak lupa,tapi masyarakat tidak perlu khawatir fasilitas kesehatan mereka masih dalam kondisi aman. Termasuk untuk alat kesehatan dan obat. (***).
.

No comments:

Post a Comment