INDENPRES MEDIA ISTANA

Saturday 25 January 2014

JALANAN KOTA SEMARANG RUSAK DAN PENUH BERLUBANG



Semarang,
 
Sejak memasuki musim hujan, kerusakan jalan raya mulai tampak di beberapa tempat. Pantuan di jalan, lubang di jalan bermunculan di Jalan Pamularsih, Jalan Siliwangi, Jalan Prof Hamka, dan sejumlah lain. Jalan Raya Semarang- Kendal juga tampak kerusakan cukup parah.
Lubang-lubang baru terus bermunculan di rute yang biasa  beberapa hari terakhir, antara lain, Ngaliyan, Mijen hingga Kendal.
Salah satu warga pemakai jalan bernama Agus (28) asal Mijen Semarang mengatakan, tidak bisa membayangkan jika jalan itu tidak segera ditambal. Pasti banyak sepeda motor yang terjebak. Apalagi jika malam hari. Belum lagi jika hujan deras, semua lubang dijalanan pasti tertutup air hujan.
Agus, Jalan Genuk menuju Kaligawe Semarang banyak lubang. Agus berusaha menghafalkan jalan yang tidak berlubang, tapi kadang tetap terperosok karena banyak lubang baru. Selain itu, genangan air memperparah keadaan karena menutupi lubang.
Agus juga menambahkan, juga melihat munculnya dua lubang baru di dekat jembatan tok Gayamsari Semarang. Agus berharap lubang di jalan tersebut segera ditambal karena takut akan semakin parah.
Kepala Dinas Bina Marga Kota Semarang, Iswar A,omnudin mengetahui, banyak jalan yang rusak pada musim hujan. Namun hingga jini belum bisa mendata daerah nana saja yang mengalami kerusakan masih banyak genangan air hujan, tidak mungkin didata.
Iswar, memastikan, perawatan jalan bisa dilakukan mulai bulan Februari mendatang.Sementara menunggu Februari, tidak ada hal yang bisa dilakukan. Untuk dana rehabilasi jalan dan jembatan tahun ini mencapai senilai Rp 44,29 miliar.
Meskipun sudah didata, Iswar tidak menjanjikan jalan yang rusak akan langsung diperbaiki. Pengguna jalan harus bersabar hingga anggaran kas daerah cair.
Menurut Iswarm pihakbya sudah menurunkan delapan tim untuk menambal jalan rusak dan prioritaskan jalan tingkat kepadatan lalu lintasnya tinggi dan lubangnya membahayakan keselamatan warga.
Iswar juga mengatakan, penutupan lubang tersebut menggunakan dana perawatan rutin senilai sekitar Rp 200 juta. Hanya dana itulah yang bisa dipakai karena nilainya tidak begitu besar. Jadi proses lelangnya tidak begitu panjang.
Pantuan di jalan, lubang-lubang baru yang muncul ditengah kota Semarang, antara lain di Jalan Pemuda, Jalan Gajahmada, dan Brigjen Sudiarto. Menuju arah barat, kerusakan parah terjadi di ruas jalan raya Se,arang-Kendal. Lubang-lubang aspal mengelupas bermunculan.
Salah satu pakar Transportasi Unika Soegijapranoto Semarang, Djoko Setijowarno mengatakan, kejadian banyak jalan rusak saat musim hujan merupakan peristiwa yang ritin terjadi setiap tahun. Tidak ada upaya solusi. Kenapa tidak ada usulan ekstrim dari Walikota Semarang dan DPRD Kota Semarang kepada pemerintah pusat kalau hal ini dapat dianggap bencana.
Ruas jalan tersebut mestinya bisa dijadikan contoh pembangunan jalan yang benar di Semarang. Tapi nyatanya. Jadi contoh jalan yang asal bangun dan pasti dikorupsi.
Tentunya harus ada kejujuran dari pihak terkait tentang hal itu. Kerusakan jalan sering dianggap bencana , tapi nyatanya anggaran dikorupsi. Sengaja membuat jalan dengan material abal-abal seperti ruas jalan Ngaliyan- Boja Kendal.
Tidak sampai sebulan setelah dibangun, jalan mulai berlubang dan bergelombang. Trotoar tidak ada, ada pun untuk ditanami pohon.
Sebenarnya dengan kasat mata, pasti ada penyelewengan, tapi dibiarkan saja oleh yang berhak menindak adalah Kejaksaan dan kepolisian. Kapan Pemkot Semarang mau membangun jalan tanpa korupsi ?
Drainase tidak lebar, bahkan di beberapa tempat tidak ada drainase. Ketika hujan air mengalir deras melimpah di jalan, turut mempercepat kerusakan permukaan jalan. (***)a.  

No comments:

Post a Comment