INDENPRES MEDIA ISTANA

Monday 6 January 2014

MEMULAI TAHUN 2014

Saat pergantian tahun dari 2013 ke 2014, hampir seluruh orang di negeri ini menyambutnya secara gegap gempita. Beragam cara, mulai dari pesta hingga berdiam diri untuk merenung dan berdoa dilakukan.
Ada yang menikmatinya sebagai sekadar pesta,berlibur, bersenang-senang karena sepanjang tahun sebelumnya tidak bias merasakan kebahagian atau pada sepanjang tahun yang akan dating, belum tentu akan menemukan kebahagian. Sebagian lagi memaknai seluruh prosesi sebagai ungkapan optimisme menghadapi hari-hari di tahun yang baru. Mereka bertekad untuk menjadi lebih baik,lebih besar, lebih bahagia, lebih sejahtera dan lebih-lebih yang lain ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Nyaris sama dengan momen pergantian tahun sebelumnya, sebagian dari mereka yang memaknai sambil diam dan melewatinya sebagaimana hari-hari biasa, tidak menganggap pergantian tahun adalah sesuatu yang bermakna. Mereka tidak punya harapan pada tahun yang baru karena akan sama saja dengan hari-hari pada tahun yang ditinggalkannya. Mulai hari ini, hingga April 2014 atau Juli 2014, perbincangan aktivitas warga akan selalu diselipi dengan tema caleg, capres,coblosan, kampanye,politik uang, coblosan dan sejumlah hal yang melingkupi perhelatan Pemilu 2014. Apapun cara yang ditempuh untuk menyambut 2014, apapun penghargaan yang ada dibenak orang menghadapi tahun Kuda Kayu, yang pasti tahun ini diwarnai hiruk pikuk persaingan merebut kursi anggauta DPRD II, DPRD I dan DPR-RI. Ditambah lagi dengan segala upaya untuk saling berebut kursi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Sebagian investor diyakini memilih menunda menanamkan uangnya ditahun poilitik sambil menunggu kepastian wajah baru politik Indonesia. Karena itu, pertumbuhan ekonomi pun diprediksi bakal melambat, yang akan berimplikasi luas terhadap pendapatan,daya beli dan tingkat kesejahteraan rakyat. Seluruh kegiatan social, ekonomi dan kebudayaan, akan menjadikan Pemilu dengan segala aktivitas dan implikasinya sebagai pertimbangan. Demikian pula produk kebudayaan masyarakat dipastikan akan terpengaruh kepentingan dan nilai-nilai politik yang sedang melingkupinya. Aktivitas social masyarakat pun akan selalu mengkaitkan dan mempertimbangkan situasi politik menjelang, saat dan setelah pemilu. Implikasinya sedikit banyak akan, politik akan menjadi faktor dominan pada interaksi sosial di masyarakat. Selain politik dan sepak bola sebagai faktor pengaruh pada kehidupan ekonomi , sosial, budaya masyarakat selama 2014 \, tentu saja faktor-faktor lain patut menjadi perhatian. Diantaranya adalah, tren pelemahan nilai tukar rupiah yang diprediksi banyak orang masih akan terjadi hingga pertengah 2014. Selain warna politik yang kental, masyarakat juga akan disibukkan dengan perhelatan paling akbar di jagad raya, yakni pertandingan sepak bola piala dunia. Karena olahraga ini telah menjadi bagi sebagian warga dunia, termasuk di Indonesia, aktivitas masyarakat tidak akan terlepas dari soal sepak bola Hanya dengan menyadari faktor-faktor penting yang menentukan langkah, bisa menjadi pemenang di tahun Kuda Kayu di tahun 2014 secara optimis. (*** ).

No comments:

Post a Comment