INDENPRES MEDIA ISTANA

Friday, 6 March 2020

Respons Dubes China soal Larangan Turis China Masuk Indonesia.


Jakarta.---------Pemerintah Indonesia baru-baru ini mengumumkan adanya larangan masuk bagi pendatang dari China daratan. Hal tersebut dilakukan seiring dengan bertambahnya angka kematian dan penderita virus corona di China dan beberapa negara.

Keputusan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi baru-baru ini.Tidak hanya dilarang masuk ke Indonesia, warga China juga dilarang transit di negara ini.
Tidak disebutkan sampai kapan larangan ini berlaku. Indonesia akhirnya mengikuti langkah beberapa negara yang telah lebih dulu memberlakukan larangan masuk bagi warga China. Di antaranya adalah Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Malaysia, dan Singapura.

Mengenai larangan penerbangan masuknya turis asal China ke Indonesia, Pemerintah China melalui Duta Besar (Dubes) China untuk Indonesia, Xiao Qian, ikut angkat bicara. Ia mengatakan bahwa pihaknya memaklumi keputusan  yang telah dilakukan lebih 200 negara.
Hal itu, dikatakan Xiao merupakan langkah yang diambil untuk memerangi dan mencegah penyebaran virus corona yang telah menyebabkan lebih dari 400 orang meninggal dunia.

"Menurut kami (Pemerintah China), pembatasan travel dan pembatasan perdagangan di lebih 200 negara merupakan tindakan untuk mencegah virus corona. Kami memahami mereka mengambil tindakan yang masuk akal itu," ujar Xio saat ditemui di konferensi Pers Kedubes China terkait Virus Corona di Kedubes China, Kuningan, Jakarta. baru-baru ini.

Xiao mengatakan bahwa dalam situasi seperti saat ini, Indonesia seharusnya tenang dan tidak perlu terlalu reaktif menghadapi kondisi virus corona yang bersumber dari Wuhan, China, tersebut. Bagi Xiao, pembatasan tersebut justru akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi industri pariwisata Indonesia.
Indonesia dan China merupakan merupakan negara tetangga yang memiliki hubungan baik, khususnya pada sektor ekonomi pariwisata.

Meski saat ini China sedang dibekap virus corona, Xiao berharap Indonesia dapat mendukung penanggulangan wabah mematikan tersebut secara rasional dan Ilmiah.

"Dan mematuhi international health dan mengambil tindakan pencegahan yang rasional bukan yang over react supaya menghindari gangguan terhadap WN dan hubungan kerjasama," ungkap Xiao.
Xiao Qian, juga mengatakan bahwa keputusan penangguhan dan pembatasan travel justru tidak disarankan oleh WHO. Bukan hanya itu, menurutnya langkah itu justru akan berimbas terhadap hubungan dua negara yang selama ini terjalin.

Bagi Xiao, langkah tersebut justru akan menjadi keputusan yang berbahaya bagi perekonomian Indonesia, khususnya di sektor pariwisata. Ia mengatakan bahwa China menjadi negara kedua terbesar yang mendatangkan wisatawan.
Terlebih, setiap tahunnya lebih dari 2 juta turis asal China datang ke Indonesia. Keputusan untuk membatalkan penerbangan dan larangan masuknya turis China, jelas akan berdampak kepada perekonomian pariwisata Indonesia.(RZ/WK )******

No comments:

Post a Comment