Friday, 20 March 2020
Bisakah RI Produksi Vaksin Covid-19?
Jakarta.----- - PT Bio Farma (Persero), holding BUMN farmasi menyatakan telah bekerja sama dengan produsen vaksin asal China yang telah menemukan vaksin untuk corona. Namun, produksi vaksin ini tak bisa serta merta dilakukan sesegera mungkin.
Direktur Utama Bio Farma Homesti Basyir mengatakan saat ini perusahaan masih menunggu waktu untuk bisa melakukan produksi massal vaksin yang disebut-sebut dapat segera mengakhiri virus corona (COVID-19) ini.
"Kita juga sudah ada kerja sama, tapi masih butuh waktu," kata Honesti kepada CNBC Indonesia, baru-baru ini.
Sebelumnya, Honesti menjelaskan proses pembuatan vaksin ini cukup kompleks jika seluruh proses dilakukan sendiri. Untuk itu perusahaan akan melakukan koordinasi dengan lembaga penelitian di dalam dan luar negeri untuk menge-track sejauh mana proses penelitian vaksin ini dilakukan.
Jika proses di lembaga riset lain telah dilakukan, maka perusahaan tinggal melanjutkan proses lainnya yang dipastikan akan sangat mempersingkat proses produksi vaksin.
Belum lagi Bio Farma juga membutuhkan adanya emergency policy dari Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sebab dari adanya kebijakan ini diperkirakan akan memangkas waktu produksi hingga bisa dikonsumsi masyarakat selama 3-5 tahun.
"Di WHO ini bisa digunakan dulu sebelum clinical trial, jadi kalau bisa ada emergency policy, trial ini kita yakin bisa diperpendek penemuan vaksin ini," kata Honesti.
Seperti diketahui, China dikabarkan telah memulai percobaan klinis penggunaan vaksin COVID-19 dan bakal segera memasarkannya secara massal.
Sebagaimana dilaporkan New York Post, Administrasi Produk Medis Nasional telah menyetujui tes untuk vaksin COVID-19 pertama di negara itu pada Selasa (17/3/2020). Vaksin tersebut dikembangkan oleh para peneliti di Akademi Ilmu Kedokteran Militer di Wuhan.
"Kami adalah komunitas masa depan bersama bagi umat manusia, dan vaksin adalah salah satu senjata ilmiah dan teknologi paling kuat untuk mengakhiri epidemi virus corona baru," kata Chen Wei, pakar biowarfare militer terkemuka yang memimpin tim.
Mereka mulai melakukan penelitian untuk menemukan vaksin COVID-19 sejak tiba di Wuhan pada 26 Januari dan kini telah siap untuk memproduksi vaksin dalam skala besar. ( RZ/ WK )***
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment