Thursday, 19 March 2020
Dishub Kota Semarang Tetap Buka Layanan Uji KIR, Endro Sebut Jumlah Kendaraan Menurun.
Semarang. Jawa Tengah.-------- - Pelayanan uji KIR di Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang dibuka seperti biasa.
Hanya saja, ada beberapa perlakuan khusus yang dilakukan Dishub Kota Semarang, antara lain penyemprotan disinfektan terhadap kendaraan, penyediaan hand sanitizer di setiap pelayanan.
Hal tersebut sebagai antisipasi pencegahan virus corona.
Kepala Dishub Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, kendaraan yang datang untuk dilakukan pengujian ada pada kisaran 200 hingga 400 kendaraan per hari.

Seiring isu merebaknya virus corona, pengujian kendaraan pun turut terkena dampak.
"Penurunan uji KIR pasti, bisa dilihat dari server dan bank data, dimana masa berlaku KIR 6 bulan.
Misal hari ini 18 Maret, kita tarik ke belakang enam bulan yang lalu berapa kendaraan dan saat ini yang datang apa saja kelihatan," papar Endro, baru-baru ini.
Endro memahami terjadinya penurunan kendaraan yang melakukan uji KIR.
Dimungkinkan, ada kebijakan dari perusahaaan yang menghentikan operasional sementara waktu.
Pihaknya juga mendapatkan laporan dari pengelola bus pariwisata terkait adanya pembatalan perjalanan.
"Ini hampir 80 persen bus yang sudah diorder, akhirnya cancel.
Mereka juga menyesuaikan, akhirnya menunda KIRnya," sebutnya.
Meski demikian, Dishub tetap membuka pelayanan seperti biasa.
Petugas juga memberikan selebaran berisi imbauan kepada pemilik kendaraan untuk turut berupaya melakukan pencehan dan pengendalian virus corona serta memastikan armada dalam keadaan bersih dan higienis.
Tak hanya pelayanan uji kir, lanjut Endro, pelayanan di terminal tipe C di Cangkiran Gunungpati juga menjadi perhatian Dishub, begitu juga pengelolaan parkir tepi jalan.
"Kami setiap hari kan berhubungan dengan juru parkir. Kami juga edukasi mereka.
Di terminal, kami pasang spanduk imbauan untuk bersama-sama melakukam upaya pencegahan," sebutnya
Transportasi massal BRT Trans Semarang, katanya, juga tetap melayani masyarakat Kota Semarang.
Untuk menghindari penyebaran virus corona, penyemprotan disinfektan setiap armada dilakukan sebelum atau sesudah beroperasi.
"Khusus BRT, ada beberapa tempat, tentu membutuhkan tenaga lebih banyak.
Kami tugaskan masing-masing operator harus ada yang supervisi, termasuk halte-halte," tambahnya.
Sementara, Plt Kepala BLUD Trans Semarang Hendrik Setiawan mengatakan, pihaknya telah melakukan penyemprotan armada sejak beberapa hari terakhir ini.
Sebanyak 217 armada Trans Semarang dilakukan penyemprotan setelah atau sebelum melayani masyarakat.
Selain itu, BLUD juga sudah menyediakan hand sanitizer di halte besar.
"Kami sediakan hand sanitizer di halte-halte besar.
Nanti akan ada penambahan," katanya. (RZ/ WK )***
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment