Monday, 17 February 2020
Tindakalnjuti Keinginan Presiden, KLHK Bangun 179 Unit Kebun Bibit Desa di DAS Solo dan Serayu
Jakarta,---- Menteri lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, kemementerian yang dipimpinnya pada 2020 ini, akan membangun 179 unit Kebun Bibit Desa dan Kebun Bibit Rakyat di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Solo dan DAS Serayu.
"Pemerintah akan terus melakukan secara intensif upaya rehabilitasi lingkungan untuk semakin mengurangi lahan kritis," kata Menteri Siti Nurbaya,baru- baru ini.
Siti Nurbaya menegaskan, keberhasilan upaya revitalisasi ini perlu didukung dengan adanya suplai bibit melalui Kebun Bibit Desa yang harus tersedia di tempat-tempat yang harus dilakukan rehabilitasi.
Untuk itu, di Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, dibangun Kebun Bibit Desa oleh Kelompok Mulyo Jati dengan kapasitas bibit 60.000 batang. Sehingga total ada 82.500 batang termasuk bibit yang telah ditanam masyarakat bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bibit tanam yang telah ditanam itu terdiri dari jenis klengkeng (1.250 batang), durian (1.500 batang), alpukat (2.750 batang), petai (2.750 batang), sirsak (5.000 batang), jambu mete (5.000 batang), jengkol (2.000 batang), sengon laut (38.250 batang), sukun (1.000 batang), gayam (1.000 batang), beringin (1.000 batang), vetiver (17.000 batang), dan porang (4.000 batang).
Penjelasan Siti Nurbaya tersebut untuk menindaklanjuti apa yang diinginkan Presiden Joko Widodo saat mengunjungi masyarakat Desa Jatisari baru-baru ini.
Siti Nurbaya yang ikut mendampingi kunjungan Presiden ini adalah untuk bersama-sama masyarakat melakukan rehabilitasi lahan dengan penanaman pohon dan tanaman vetiver guna mengatasi sedimentasi dam (waduk) Gajah Mungkur.
Selain Siti Nurbaya, turut menyertai Presiden dalam kunjungan itu, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, dan Staf Khusus Presiden Fadjroel Rachman,
Menurut Siti Nurbaya, dalam mencegah erosi tebing serta mengurangi laju sedimentasi ke Dam Gajah Mungkur, selain dengan penanaman pohon juga dilakukan pembangunan Dam Penahan (Dpn) sebanyak 1 (satu) unit serta pembuatan teras bangku, guludan dan trucuk. Kombinasi berbagai perlakuan tersebut dilakukan secara holistic pada satu system lahan, sehingga pola pencegahan erosi tebing dan longsor berjalan efektif. Penataan ruang, pengendaliannya serta pengembalian fungsi retensi air di setiap segmen bentang alam harus menjadi perhatian semua pihak.
Selanjutnya, kata Menteri Siti Nurbaya, untuk pemanfaatan ruang yang sudah terlanjur dilakukan di daerah rawan erosi dan sedimentasi, harus dibarengi dengan strategi konservasi yang mempertimbangkan karakteristik lahan.
Penanganan erosi dan sedimentasi di bagian hulu DAS oleh KLHK, kata Siti Nurbaya, harus menjadi program terintegrasi dengan edukasi masyarakat dalam pemanfaatan dan pengelolaan lahan sebagai ekspresi dari keterlibatan masyarakat dalam kelestarian lingkungan secara utuh.
Upaya tersebut, katanya, akan dilakukan secara terus menerus dan terprogram sebagai perwujudan “Menjaga Tapak, Merawat Peradaban”. ******
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment