INDENPRES MEDIA ISTANA

Wednesday, 19 February 2020

Rupiah dibuka melemah tipis 0,1% ke posisi Rp 13.695 per dolar AS.

Jakarta.------ Rupiah menguat terhadap dolar AS bersama mayoritas mata uang Asia.
Nilai tukar rupiah pada pembukaan pasar pagi ini melemah tipis 0,01% ke level Rp 13.695 per dolar AS. Rupiah melemah akibat masih ada kekhawatiran terkait perkembangan wabah virus corona.

Selain rupiah, mayoritas mata uang Asia lainnya turut melemah terhadap dolar AS. Mengutip Bloomberg, yen Jepang turun 0,01%, dolar Hong Kong 0,02%, won Korea Selatan 0,11%, rupee India 0,38%, yuan Tiongkok 0,21%, dan ringgit Malaysia 0,01%.

Sedangkan beberapa mata uang Asia lainnya menguat. Dolar Singapura dan dolar Taiwan masing-masing naik 0,05%, peso Filipina 0,07%, dan baht Thailand 0,14%.

Analis PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong mengatakan, sentimen terhadap nilai tukar hingga kini masih dipengaruhi sentimen terkait virus corona. "Pasar masih ragu-ragu dan kuatir akan penyebaran virus corona," kata Lukman , Rabu (19/2)

Namun ia menilai pergerakan rupiah cenderung teknikal dan range bound hari ini, dengan kecenderungan melemah. "Pelemahan akan berada di kisaran Rp 13.650 - 13.700 per dolar AS," ucap dia.

Sebelumnya, pemerintah Korea Selatan mengumumkan darurat kondisi ekonomi atas perkembangan wabah virus corona. Presiden Moon Jae-in memerintahkan kabinetnya agar menyiapkan kebijakan khusus untuk meminimalisasi dampak virus corona yang mengancam pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

"Situasi darurat membutuhkan resep darurat pula. Kondisi saat ini lebih serius dibandingkan dengan yang diperkirakan," ujar Moon saat membuka rapat kabinet di Istana Kepresidenan,

Ia pun meminta para anggota kabinet menggunakan segala cara yang dibutuhkan untuk menyelamatkan perekonomian Korsel.  Ekspor produk-produk Korsel ke sejumlah negara menurun sejak virus corona merebak.

 Sejumlah lembaga internasional merevisi prospek pertumbuhan ekonomi Korsel. Moody's Investor Service memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi negeri ginseng itu dari 2,1% menjadi 1,9% pada 2020. JP Morgan juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Korsel sebesar 0,1% menjadi 2,2%.

Wabah virus corona telah menyebar ke 28 negara di dunia mengancam perekonomian global. Jumlah korban tewas di seluruh dunia telah mencapai lebih dari 2.000 orang, sedangkan jumlah kasus infeksi mencapai lebih dari 75 ribu.

Berdasarkan data dari learnbonds.com, virus novel corona (2019-nCoV) menjadi epidemi termahal dalam 20 tahun terakhir. Berikut dapat dilihat dalam databoks di bawah ini.*******

No comments:

Post a Comment