INDENPERS MEDIA ISTANA, SOLO---------------Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengaku gregetan melihat lulusan SMK tidak diterima di industri. Sehingga mereka harus menjalani training lagi untuk bisa bekerja.
"Saya juga gregetan melihat komputer di SMK-SMK itu jadul. Guru-gurunya ketinggalan dalam teknologi bahkan tidak tahu bagaimana unmute dan mute saat zoom meeting," katanya di SMK 2 Solo, baru-baru ini.
Walaupun bukan menjadi urusan provinsi, namun jika banyak lulusan SMK yang menganggur tetap saja menjadi tanggung jawab Pemkot Solo. Sehingga ia sangat berharap semua SMK di Solo bisa disentuh pelaku industri.
"Kita tidak ingin SMK menjadi pabrik pencetak pengangguran. Nanti selesai lulus langsung bekerja tidak perlu training lagi," ujarnya.
Putra sulung Presiden Jokowi itu juga mengapresiasi apa yang dilakukan kalangan pelaku usaha yang tergabung dalam konsorsium untuk membantu dan mendampingi SMK.
Namun, dia mengungkapkan, agar bisa mengupdate kebutuhan para pelaku industri diminta menengok SMK setiap bulan atau dua bulan sekali. Update kebutuhan industri, menurutnya, perlu dilakukan agar bisa menjawab kebutuhan saat ini.
Sumber Daya Manusia (SDM) guru-guru dan kepala sekolah yang tidak memadai lagi, lanjut dia, akan ketinggalan. Sehingga setiap saat perlu diperbarui termasuk kurikulum pelajarannya.
"Jadi tidak hanya sekedar terima CSR atau dana tetapi juga SDM perlu dikembangkan," tutup Gibran.( RZ/WK )****
No comments:
Post a Comment