INDENPRES MEDIA ISTANA

Tuesday, 7 September 2021

Dana Yang Dihabiskan Jokowi Tangani Covid- tahun Lalu.


INDENPERS MEDIA ISTANA, JAKARTA-----------Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan selama tahun 2020 realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp 575,8 triliun. Jumlah ini merupakan 82,83% dari alokasi sebesar Rp 695,2 triliun.

Hal ini dipaparkan saat menghadiri rapat paripurna tentang jawaban pemerintah atas pandangan DPR RI terkait APBN 2020. Saat ini laporan pertanggungjawaban juga sudah diterima oleh DPR RI.

"Program PC-PEN diprioritaskan untuk merespon kondisi kesehatan yang mengalami dampak luar biasa akibat pandemi, juga untuk memulihkan daya beli masyarakat, membantu dunia usaha, termasuk UMKM," ujarnya, Selasa (7/9/2021).

Secara rinci, program ini terealisasi untuk enam klaster yakni sektor kesehatan sebesar Rp 62,6 triliun, perlindungan sosial (perlinsos) sebesar Rp 216,6 triliun, dukungan UMKM sebesar Rp 112,3 triliun, sektor K/L dan pemda sebesar Rp 65,2 triliun, pembiayaan korporasi sebesar Rp 60,7 triliun, dan sektor insentif usaha sebesar Rp 58,4 triliun.

Realisasi sektor kesehatan diberikan untuk membiayai pengobatan dan perawatan 200.545 pasien dan memenuhi alat kesehatan ke lebih dari 160 lebih rumah sakit, termasuk 1,56 juta alat pelindung diri (APD), sebanyak 20.612 ventilator dan 5,7 juta alat tes cepat.

Pemerintah juga membangun fasilitas kesehatan baru karena rumah sakit serta fasilitas kesehatan lainnya tak memadai. Sebanyak 260 ruangan baru telah ditambahkan di beberapa puskesmas dan juga melakukan perbaikan 269 rumah sakit untuk meningkatkan kapasitas daya tampung pasien COVID-19.

Anggaran kesehatan juga direalisasikan untuk insentif kepada sekitar 84 ribu tenaga kesehatan di pusat dan 449 ribu tenaga kesehatan di daerah.

Untuk tahun ini anggaran penanganan Covid-19 untuk kesehatan bahkan lebih besar lagi. Sebab, virus asal Wuhan tersebut masih belum selesai dan bahkan bermutasi.

"Tahun 2021 anggaran kesehatan melonjak lebih dari tiga kali lipat jadi Rp 214,96 triliun, ini menggambarkan tantangan Covid-19 yang belum selesai," jelasnya.(RZ/WK)***"

No comments:

Post a Comment