INDENPRES MEDIA ISTANA

Monday, 27 September 2021

Bambu Akan Dipakai Untuk Bahan Konstruksi Tol Semarang- Demak.

M

INDENPERS MEDIA ISTANA, DEMAK-------------Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan memakai bambu untuk bahan konstruksi Tol Semarang-Demak. Rencanya, bambu digunakan untuk kontruksi matras guna mempercepat waktu konsolidasi pada tanah yang menjadi lokasi konstruksi Jalan Tol Semarang-Demak.

Saat ini, kementerian melalui Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung, Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya sedang melaksanakan pengujian untuk mengukur kelayakan bahan bambu sebagai suatu sistem matras guna meningkatkan daya dukung tanah dasar di lokasi konstruksi tol itu.

"Pengujian dilakukan untuk mempersiapkan bahan bambu yang akan digunakan sebagai konstruksi matras untuk mempercepat waktu konsolidasi pada tanah di lokasi konstruksi Jalan Tol Semarang-Demak. Perbaikan kondisi tanah (soil improvement) melalui konstruksi matras bambu dilakukan karena konstruksi tanggul laut yang terintegrasi dengan jalan tol ini akan dibangun di atas tanah dengan klasifikasi very soft soil," jelas Kepala Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung Ferri Eka Putra di keterangan di website Kementerian PUPR, Selasa (21/9) lalu.

Ia menambahkan pengujian yang dilakukan terdiri dari 2 jenis. Pertama, uji tarik sistem matras bambu.

Kedua, uji lentur sistem matras bambu. Uji dilakukan untuk mengetahui perilaku dari bambu yang dirangkai menjadi kesatuan sebagai matras jika mengalami gaya tarik dalam arah horisontal serta gaya tekan pada arah tegak lurus.

Ie menambahkan pengujian tarik sistem matras bambu dan uji lentur sistem matras bambu baru pertama kali dilakukan dan diharapkan dapat memberikan terobosan dalam solusi perkuatan tanah lunak yang murah dan tepat guna.

Uji dilakukan atas prakarsa Pembangunan Perumahan Semarang Demak (PPSD) selaku Badan Usaha Jalan Tol yang nantinya akan mengelola operasional dari Jalan Tol Semarang-Demak dan didukung oleh PT. Lapi ITB selaku perencana Rincian Teknik Akhir Jalan Tol Semarang-Demak seksi 1.

Sebagai informasi, pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak terintegrasi dengan tanggul laut. Struktur timbunan di atas laut rencananya diperkuat oleh matras bambu setebal 17 lapis.

Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah dilakukan juga dengan cara pemasangan material pengalir vertikal pra-fabrikasi atau PVD serta melaksanakan pembebanan menggunakan material pasir laut yang diambil menggunakan alat Trailing Suction Hopping Dredger atau TSHD.

"Metode-metode tersebut tentunya diharapkan tidak hanya akan memberikan konstruksi tanggul laut terintegrasi dengan jalan tol yang efisien dari segi biaya, namun juga dapat menyediakan infrastruktur yang handal dan berkesinambungan di masa yang akan datang," kata Kepala BBPJN Jawa Tengah - D.I. Yogyakarta Satrio Sugeng Prayitno.

Tantangan berat lainnya adalah pada proses pengadaan tanah yang masih terbentur pada pelaksanaan penentuan tanah musnah dan regulasi atau payung hukum yang belum terbit terkait penanganan dampak sosial atas tanah musnah dalam rangka pembangunan untuk kepentingan umum.

"Dengan melaksanakan koordinasi intensif dengan semua pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal, kami optimis dapat mengatasi tantangan - tantangan tersebut sehingga Jalan Tol Semarang - Demak dapat terwujud sesuai dengan kaidah-kaidah teknis dan aturan-aturan yang berlaku,"pungkas Satrio.(RZ/WK)**†

No comments:

Post a Comment